Zina yang keji itu terjadi bukan tanpa sebab, namun merupakan hasil akhir dari rentetan perkara-perkara haram yang saling sambung menyambung bak estafet hingga sampai ke kubangan dosa besar itu. Dimulai dari mata yang dibiarkan liar, kemudian hati yang berkhayal haram, disambung dengan obrolan dan pertemuan yang dijamu oleh syaithan, dan pada akhirnya jika iman tak lagi kuat menahannya, maka yang terjadi adalah terjerumus kedalam lubang penuh dosa tersebut.
Maka sebagai bentuk pencegahan, Allah Ta’ala melarang dari zina dengan didahului oleh pelarangan untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mendekatkan diri kepadanya, sebagaimana firman-Nya:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al Israa: 32)
Perhatikanlah, dalam ayat diatas Allah tidak berkata: “Jangan berzina!” secara langsung, namun dengan tidak mendekatinya.
Jadi, semua kita sepakat bahwa kedua bola mata ini jika dibiarkan liar tanpa kendali maka hasilnya akan melelahkan diri karena diri tidak akan sanggung memenuhi semua hasrat hawa nafsu yang dilihat dengan mata tersebut, maka menundukkan pandangan sedari lirikan awal adalah bentuk lebih baik mencegah daripada mengobati, Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24] : 30).
Terakhir, gunakanlah akal sehatmu sebelum datang hari penyesalan, sebelum perbuatan nikmat sesaat itu kan merenggut kenikmatan abadimu kelak.
Sebelum semuanya terlambat, maka ketuklah pintu taubat, meski engkau merasa berlumur dosa, tetaplah bertaubat, karena memang tidak ada gading yang tak retak, setiap anak adam pasti pernah berbuat salah.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
(( إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا ))
“Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di siang hari dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari agar bertaubat orang yang berbuat jahat di malam hari, sehingga matahari terbit dari barat (Kiamat).” (HR. Muslim).