Urgensi Amar Ma’ruf Nahi Munkar 2

Kaum muslimin adalah ibarat satu kesatuan tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakit. Jika salah satu anggota tubuh buruk, maka yang lain pun akan merasakan dampaknya. Solidaritas inilah yang menjadi ruh yang sedari awal dibangun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Bukan sekedar saling tolong menolong dalam kebutuhan lahiriyah.

tetapi tolong menolong dalam ketakwaan dan dimensi akhirat. Dalam kerangka inilah ‘amar ma’ruf nahi munkar’, atau memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, menjadi salah satu cabang syari’at yang memiliki urgensi tersendiri.  Keberadaannya menjadi prasyarat bagi umat Islam agar tetap mendapatkan label umat terbaik. Keselamatan umat, bergantung pada seberapa gencar amar ma’ruf nahi munkar ini diperjuangkan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُسَلَّطَنَّ عَلَيْكُمْ شِرَارُكُمْ، ثُمَّ يَدْعُو خِيَارُكُمْ فَلَا يُسْتَجَابُ لَهُمْ (رواه الطبراني)

“Sungguh, perintahkanlah yang baik, cegahlah yang mungkar! Atau, Allah akan menjadikan untuk kalian pada penguasa paling jahat di antara kalian, lalu orang terbaik dari kalian berdoa, akan tetapi tak terkabulkan.” (HR. Thabrani)

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel Hisbah.net di Fans Page Hisbah

Twitter @hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *