Al-Ma’ruf adalah suatu nama yang mencakup segala hal yang dimaklumi bahwa itu merupakan ketaatan kepada Allah, pendekatan diri kepadaNya, perbuatan baik kepada sesama, begitu juga segala perkara yang dianjurkan (untuk dilakukan) dan segala yang terlarang (untuk ditinggalkan) oleh syari’at. Adapun Al-Munkar lawan dari Al-Ma’ruf, (yaitu) segala hal yang dianggap buruk, diharamkan dan dibenci oleh syariat. Amar Ma’ruf, ajakan kepadanya, motivasi untuk melakukannya, sementara Nahi Munkar, berpaling darinya, lari darinya, dan perlawanan terhadapnya.
Allah ta’ala menyifati umat Islam dengan umat terbaik yang dikeluarkan kepada manusia. Karena, umat ini memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Allah ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron : 110)
Dia juga berfirman,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar.” (QS. At-Taubah : 71)
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan rahasia keutamaan umat Islam ini, Allah ta’ala berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran : 110)
Amar ma’ruf nahi munkar termasuk sifat atau karakter Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Allah ta’ala berfirman,
يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ
“Menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.” (QS. Al-A’raf : 157)
Amar ma’ruf nahi munkar juga termasuk sifat atau karakter orang-orang sholeh. Allah ta’ala berfirman,
لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Ali Imran : 113-114)
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan sebab keselamatan di dunia dan akhirat, Allah ta’ala berfirman,
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ
“Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” (Qs. Al-A’raf : 165)
Amar ma’ruf nahi munkar juga merupakan sebab datangnya pertolongan dan keteguhan di dunia. Allah ta’ala berfirman,
الَّذِينَ إِنْ مَكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ
“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar.” (QS. al-Hajj : 41)
Amar ma’ruf nahi munkar merupakan salah satu bentuk sodaqoh yang mana pelakunya diberi pahala. Imam Muslim telah meriwayatkan dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu bahwa sekelompok orang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata kepada nabi, wahai Rasulullah, orang yang berharta telah banyak meraup pahala, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bersedekah dengan sebagian kelebihan harta yang mereka miliki. (Mendengar hal ini) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabada, “Bukankah Allah telah menjadikan beberapa perkara yang dengannya kalian dapat bersedekah? (ketahuilah bahwa) setiap tasbih (ucapan, subhanallah) merupakan sedekah, setiap takbir (ucapan, Allahu akbar) merupakan sedekah, setiap tahmid (ucapan, Alhamdulillah) merupakan sedekah. Setiap tahlil (ucapan, Laa Ilaa-ha Illallah) merupakan sedekah, amar ma’ruf nahi munkar merupakan sedekah.” (HR. Muslim)
Amar ma’ruf nahi munkar termasuk sebab terampuninya dosa. Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ
“Fitnah (kelalaian) seseorang pada keluarganya, hartanya dan tetangganya dapat dihapus dengan sholat, sedekah, dan Amar ma’ruf Nahi Munkar.” (HR. Al-Bukhari).
Artikel : www.hisbah.net
Gabung di Fans Page kami hisbah.net