Umar Bin Abdul Aziz, Khalifah Penegak Kebenaran dan Pembasmi Kemungkaran

Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Al Hakam namanya, seorang Imam, Al Hafizh, Al ‘Allamah, Mujtahid, Ahli Ibadah dan pemimpin kaum muslimin sejati.

Tokoh pembaharu bagi generasi muslim pada periode seratus tahun pertama, tokoh yang biografinya paling harum dan disenangi untuk dicontoh, paling baik perilakunya dan semua orang dapat menerima sosok kepribadiannya; karena dialah yang mengkampanyekan keadilan pada dunia, setelah sebelumnya dunia ini dipenuhi tindak kriminalitas dan kezaliman.

Juga, dia yang dapat mengubah wajah dunia hanyadalam kurun waktu yang singkat, yaitu dua tahun lebih lima bulan saja. Setelah itu, ia pun kembali ke sisi Rabb-Nya.

Pencapaian ini, dikarenakan mottonya adalah menegakkan keadilan dan memberantas pengganggunya.

Dari Ziyad bin Mikhraq, dia berkata: “Aku pernah mendengar Umar bin Abdul Aziz berkhutbah di hadapan warganya, “Kalaulah bukan karena Sunnah yang aku hidupkan, atau bid’ah yang aku pecundangi, niscaya aku akan menjadi hina dan tidak bisa hidup mulia dan terhormat”.

Umar bin Abdul Aziz adalah khalifah kesekian dari Bani Umayyah, namun hal itu tidak menghalanginya untuk mengubah kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pendahulunya, maka dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa diantara kebiasaan Bani Umayyah adalah mencaci maki Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu dalam setiap khutbah mereka. ketika Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai Khalifah, dia menghilangkan kebiasaan buruk itu, dan menulis surat kepada para wakilnya untuk menghapus kebiasaan buruk itu dengan menuliskan sebuah ayat:

 

[إن الله يأمر بالعدل والإحسان)) [النحل ٩٠))

“Sesungguhnya Allah menyeru kalian berlaku adil dan berbuat kebajikan” (An Nahl 90)

 

Hingga akhirnya, ayat ini selalu dibaca pada waktu khutbah, baik khutbah jum’at maupun ied sampai sekarang.

Dari Hazm bin Abi Hazm dia berkata: “Umar bin Abdul Aziz pernah berkata kepadanya, kalaulah semua bid’ah itu bisa terkikis habis karena usahaku, dan semua sunnah bisa jaya karena usaha dan perjuanganku dengan mengorbankan sedikit dagingku dan sampai akhirnya membutuhkan pengorbanan jiwaku, niscaya itu sangat muda bagi Allah”.

Seperti yang telah kami sebutkan diatas, Imam Ahmad bin Hambal berkata: “Sesungguhnya Allah akan mengutus seseorang untuk menghidupkan kembali agama dan sunnah Rasul-Nya shalallahu alaihi wasallam dan membantah kebohongan yang dituduhkan kepada beliau setiap seratus tahun sekali. Dan setelah aku amati, ternyata dia adalah Umar bin Abdul Aziz pada seratus tahun pertama dan Imam Asy Syafi’i pada seratus tahun kedua”.

Subhanallah, sungguh sebuah perjuangan yang mendapatkan hasil yang manis, waktu yang singkat namun berkah dengan petunjuk ilahi. tentu hal ini membuat kita semakin bertanya-tanya apa motivasi Umar bin Abdul Aziz ketika melakukannya, dan ternyata alasannya pernah beliau katakan sendir,i Dari Ziyad bin Mikhraq, dia berkata: “Aku pernah mendengar Umar bin Abdul Aziz berkhutbah di hadapan warganya, “Kalaulah bukan karena sunnah yang aku hidupkan, atau bid’ah yang aku pecundangi, niscaya aku akan menjadi hina dan tidak bisa hidup mulia dan terhormat”.

Semoga Allah Ta’ala memberikan ganjaran yang terbaik buat khalifah teguh Umar bin Abdul Aziz, dan membimbing para pemimpin kita ke jalan yang ditempuh para pendahulu mereka, para pemimpin islam yang menjayakan umat dengan kekuasaan yang dimilikinya.

Dinukil dari Buku 60 Biografi Ulama Salaf karangan Syaikh Ahmad Farid Bab 5.

 

Muhammad Hadhrami Bin Ibrahim

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *