Tak terasa sebentar lagi Ramadhan datang ke tengah-tengah kita, mengobati rindu para pencari nikmatnya beribadah, dan menjawab keinginan orang-orang yang bertaubat untuk mendapatkan ampunan-Nya.
Namun dengan waktu yang hanya beberapa saat ini, ada beberapa hal yang harus kita periksa, agar dapat memasuki bulan ramadhan dengan siap, dan tidak membawa beban hutang ditahun lalu, apakah itu? Berikut rinciannya:
1. Taubat Nasuha
Ramadhan adalah bulan ibadah, maka untuk dapat mencicipi nikmatnya beribadah haruslah dengan meninggalkan maksiat, karena hati yang sedang berada di kubangan dosa tidak akan pernah dapat merasakan indahnya taman ibadah, untuk itu, taubat nasuha sebelum kedatangan ramadhan adalah hal yang lazim untuk dilakukan seorang muslim, Allah Ta’ala berfirman:
﴿ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴾ [النور: 30]
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS An-Nur: 30)
2. Mengembalikan Hak Milik Orang Lain
Pada point pertama kita telah membahas secara ringkas tentang taubat, namun ada salah satu syarat diterimanya suatu taubat yang akan dibahas pada point kedua ini, yaitu mengembalikan hak orang lain yang pernah kita rampas.
Jadi jika dalam waktu seminggu menjelang ramadhan ini masih ada hak-hak orang lain yang pernah kita rampas, lalaikan atau pinjaman, maka segerakanlah saat ini juga, kembalikan hak milik orang lain yang sempat engkau rampas, bayar hutangmu, dan tunaikan gaji-gaji pegawaimu. karena sebagaimana engkau merasa memiliki kebutuhan sehingga tidak mengembalikan hak mereka, mereka juga memiliki kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Terakhir, jika engkau tidak sanggup mengembalikannya sekarang, minimal mintalah permohonan maaf darinya, dan jika ia telah meninggal dunia, kembalikan ke keluarganya, atau jika engkau tidak mengetahui keberadaannya, maka perbanyaklah memohon ampun dari Allah Ta’ala.
3. Mengganti Puasa Tahun Lalu
Waktu hanya menyisakan kurang lebih seminggu lagi, maka jika engkau masih punya tanggungan puasa ditahun lalu, maka segerakanlah saat ini juga, jangan tunda lagi, karena batas mengganti puasa ramadhan adalah ramadhan berikutnya.
Allah Ta’ala memerintahkan untuk mengganti puasa:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ [البقرة 185].
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain”. (QS Al Baqarah: 185)
4. Atau jika engkau memiliki keluarga, seperti orangtua yang sudah meninggal namun semasa hidupnya masih memiliki hutang puasa ramadhan, maka berpuasalah untuknya atau memberi makan satu fakir miskin pada jumlah hari puasa yang ia tinggalkan.
Rasulullah Shalallahu’Alaihi Wa Sallam bersabda:
(مَنْ مَاتَ وَعَلَيهِ صِيامُ شَهْرٍ فَلْيُطْعِمْ عَنْهُ مَكَانَ كُلِّ يَوْمٍ مِسْكينًا) [ رواه الترمذي ]
“Barangsiapa yang telah meninggal dan masih memiliki hutang puasa ramadhan, maka hendaklah (walinya) memberikan makan seorang fakir miskin pada jumlah hari yang ia tinggalkan”.(HR Tirmidzi)
5. Kembali Mendalami Hukum Seputar Ramadhan
Karena ramadhan hanya sekali dalam setahun, tidak menutup kemungkinan kebanyakan kita lupa akan satu dua hal tentang hukum-hukum seputar ramadhan, baik itu dari sahur sampai berbuka, dan teraweh lagi tilawahnya.
Maka dalam waktu yang singkat ini, kembali baca buku-buku atau ceramah seputar ramadhan, agar kita dapat memasukinya dengan ilmu yang cukup, sehingga puasa menjadi berkualitas dan tidak melanggar ketentuannya.
Terakhir, meski ramadhan hanya tinggal beberapa hari lagi saja, namun teruslah memanjatkan doa agar sekiranya Allah Ta’ala memberikan kita kesempatan sekali lagi untuk berpuasa ramadhan, karena betapa banyak orang-orang yang tahun lalu masih bersama kita, namun kali ini mereka telah tiada.