Islam mengajarkan kepada kita sifat tawakal terhadap seluruh perkara yang kita kerjakan, sehingga hati akan merasa tenang dan pada akhirnya menumbuhkan rasa bahagia bagaimanapun keadaan urusan kita.
Tawakal merupakan amalan dan ibadah hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah, tsiqah terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan memberikannya segala ‘kecukupan’ bagi dirinya, dengan tetap melaksanakan faktor-faktor yang mengarakhkannya pada sesuatu yang dicarinya serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.
Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk bertawakal sebagaimana dalam firman-Nya (yang artinya), “Dan bertawakal lah kepada Allah Yang Maha hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al Furqaan : 58).
Ibnu Katsir menjelaskan, “Hendaklah bertawakal dalam semua urusanmu. Jadilah orang yang senantiasa bertawakal kepada Allah yang Maha Hidup dan tidak pernah mati.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6/118).
(Diambil dari kitab At Tawakal karya Syaikh Muhammad Shalih al Munajjid)
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet