Tathayyur dan Tasya-um

Salah satu bentuk penyelewengan dalam masalah akidah yang sering dikerjakan oleh sebagian wanita adalah tathayyur (menggantungkan nasib dengan burung) dan tasya-um (menganggap sial). Hal tersebut akan menghilangkan tawakkal atau mengurangi kesempurnaannya.

Dari Imran bin Husain –semoga Allah meridhainya- diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

 

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ أَوْ تُطُيِّرَ لَهُ، أَوْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ سَحَرَ أَوْ سُحِرَ لَهُ

Bukanlah termasuk golongan kami orang yang melakukan tathayyur atau meminta orang lain melakukan tathayyur baginya, mempraktekkan perdukunan atau mendatangi dukun, melakukan perbuatan sihir atau mendatangi tukang sihir (Dikeluarkan oleh al-Bazzar dan Thabrani dalam al-Kabir. Lihat as-Silsilatus Shahihah (V/227)

Dari Abu Darda –semoga Allah meridhainya- diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda,

 

لَنْ يَلِجَ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى مَنْ تَكَهَّنَ أَوْ تُكُهِّنَ لَهُ أَوْ رَجَعَ مِنْ سَفَرٍ تَطَيُّرًا

Tidak akan mencapai derajat yang tinggi bagi siapa saja yang mempraktekkan perdukunan atau mendatangi dukun, ataupun membatalkan perjalanannya karena tathayyur (Diriwayatkan oleh Abu Tamam dalam al-Fawaid. Lihat  as-Silsilatus Shahihah (V/228)

Bentuk tathayyur yang dilakukan kaum wanita itu bermacam-macam. Di antara mereka ada yang menganggap sial karena hari-hari, tahun, dan bulan tertentu, seperti bulan shafar. Ada pula yang menganggap sial bilangan atau nomor-nomor tertentu, seperti nomer tujuh, sebelas, dan tiga belas. Yang lain ada yang menganggap sial jika melihat orang-orang tertentu, seperti melihat orang yang tidak ia sukai, atau pengumuman-pengumuman, warna-warna, kejadian-kejadian, tempat-tempat, lafazh-lafazh, bintang-bintang, hewan-hewan, dan mimpi. Perbuatan-perbuatan tersebut, semuanya dan sejenisnya hanya akan menafikkan kesempurnaan iman dan menodai kemurnian tauhid.

Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَ صَفَرَ وَلاَ هَامَةَ

tidak ada ‘adwa (meyakini bahwa penyakit dapat menular sendiri tanpa takdir Allah), tidak ada thiyarah (menganggap sial karena melihat burung), tidak ada shafar (menganggap sial bulan shafar) dan hamah (meyakini bahwa tulang-tulang mayit menitis ke burung hantu) (Shahih Sunan Abi Dawud (II/740) (3310)

Maka setiap muslimah wajib bertawakkal kepada Allah azza wajalla dan tidak mengarahkan pendangannya ke masalah-masalah tersebut yang tidak akan bermanfaat bagi Allah sedikitpun. Hendaknya ia menyandarkan hatinya hanya kepada Allah Rabbnya, kerena tidak ada yang memiliki kunci-kunci segala permasalahan dan mengurusi segala keadaan, begitu pula kebaikan, keburukan, dan yang bisa memberikan manfaat maupun menolak madharat selain Allah azza wajalla.

Allah berfirman,

 

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu (Qs. Ath-Thalaq (65) : 3)

Dari Abdullah bin Mas’ud –semoga Allah meridhainya- diriwayatkan bahwa ia berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

 

الطِّيَرَةُ شِرْكٌ (ثَلَاثًا) وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  مَنْ رَدَّتْهُ الطِّيَرَةُ فَقَدْ قَارَفَ الشِّرْكَ

Thiyarah itu termasuk perbuatan syirik, (beliau mengucapkannya tiga kali). dalam sebuah riwayat disebutkan, “Barangsiapa mengurungkan niatnya karena thiyarah, maka ia telah melakukan kesyirikan (Diriwayatkan oleh Ibnu Wahab dalam al-Jami’ dan al-Bazzar. Lihat  as-Silsilatus Shahihah (III/53)(1065)

Wallahu A’lam

Sumber :

Dinukil dari, “Mukhalafaat Nisaiyyah”, 100 Mukhalafah Taqa’u fiha al-Katsir Minan Nisa-i bi Adillatiha Asy-Syar’iyyah”, karya : Abdul Lathif bin Hajis al-Ghamidi (ei, hal. 30-31)

Amar Abdullah bin Syakir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *