Ramadhan telah meninggalkan kita. setiap muslim pun keluar darinya dengan penuh rasa bimbang dan harap-harap cemas, bagaimana tidak? selama sebulan penuh telah berpuasa dan shalat teraweh, begitu juga amalan sunnah lainnya pun tak ketinggalan dikerjakan, namun akankah itu semua diterima-Nya?
Adakah tanda-tandanya bilamana puasa ramadhan seseorang diterima? Berikut jawabannya:
Allah Ta’ala dengan hikmah-Nya membuat beberapa tanda dari suatu amalan jika ia diterima, tanda-tanda ini pun dibukukan oleh para ulama kita, agar dengan mengetahuinya, sehingga kaum muslimin yang sudah bersusah payah menjalankan puasa sebulan penuh gembira dan puas atas diterimanya jerih payah sebulan penuh itu. Jadi, apakah tanda-tandanya?
- Konsisten
Yang pertama dari ciri-ciri diterimanya amalan dibulan puasa ini adalah konsisten atau terus melakukan ketaatan, walaupun bulan ramadhan telah berakhir, bahkan semakin meningkat dari sebelumnya karena telah berlatih selama sebulan penuh.
Berkata Imam Ibnu Rajab Rahimahullah:
يقول الإمام ابن رجب رحمه الله تعالى: “من عمل طاعة من الطاعات وفرغ منها، فعلامة قبولها أن يصلها بطاعة أخرى، وعلامة ردها أن يُعقِب تلك الطاعة بمعصية”
“Barangsiapa yang melakukan suatu bentuk ketaatan, maka tanda diterimanya ketaatan tersebut adalah dengan datangnya ketaatan yang kedua, dst. dan tanda ditolaknya amalan tersebut adalah datang setelahnya maksiat“.
- Perubahan Pada Akhlak / Karakter
Tanda kedua dari diterimanya puasa dan ketaatan seorang muslim di bulan ramadhan adalah timbulnya pengaruh ibadah tersebut pada akhlaknya, maka ia akan meninggalkan perkara yang keji dan mungkar, baik sosialnya, dan menjaga lisannya.
Berkata sebagian ulama salaf:
“من وجَد ثمرةَ عمله عاجلاً فهو دليل على وجود القَبول آجلا”.
“Barangsiapa yang cepat mendapatkan buah dari amalannya, maka hal itu merupakan pertanda dari diterima amalannya kelak“.
- Timbul Rasa Cinta
Tanda berikutnya adalah timbul rasa cinta, cinta apa maksudnya? Yaitu Allah Ta’ala membuat hati hambanya mencintai ketaatan, sehingga berikutnya ia akan merindukannya, dan akan merasakan ketenangan dengannya, sebagaimana firman-Nya:
(الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ )
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra’d 28)
- Membenci Maksiat
Dan yang terakhir, salah-satu pertanda diterimanya amalan kita yaitu timbulnya rasa benci di hati akan kemaksiatan, sesuai dengan firman-Nya:
(وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُوْلَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ).
“Akan tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus“. (QS. Al Hujurat 7)
Mari kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar sekiranya sudi menerima amalan-amalan kita selama satu bulan terakhir ini, agar kita termasuk dalam sabda nabi-Nya:
“من صام رمضان إيمانًا واحتسابًا غفر له ما تقدم من ذنبه”.
“Barangsiapa yang berpuasa dibulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahala, maka akan diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu“.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Judul Asli:
من علامات قبول الصيام والطاعات في رمضان بالتصرف، بقلم هاني ضوة.
Alih Bahasa: Muhammad Hadhrami Achmadi