Tafsir Ayat Tentang Puasa 1

Saudaraku kaum muslimin, rahimakumullah, Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)

Alloh jalla wa ‘ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا , wahai orang-orang yang beriman, yakni : wahai orang-orang yang beriman, orang-orang membenarkan Alloh ta’ala dan membenarkan Rosulnya Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam serta mengamalkan syariatnya.

Alloh menyeru kita, dan seruan Alloh kepada kita mengindikasikan akan adanya berita atau perintah kepada kita agar kita memperhatikan apa yang akan diberitakanNya dan bila itu adalah perintah maka hendaknya kita melaksanakannya karena kita adalah orang-orang yang beriman kepadaNya dan RosulNya, membenarkan apa yang diberitakanNya dan mengamalkan syariatNya yang dibawa orang rosulNya Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam.

Adapun berita yang disebutkan dalam ayat ini adalah Alloh berfirman,

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ

Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu.

Yang dimaksud dengan puasa di sini adalah “ puasa romadhan”, karena nabi shallallohu ‘alaihi wasallam ketika datang romadhan beliau memberi kabar kepada para sahabatnya, sebagaimana dikata oleh Abu Huroiroh,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ لَمَّا حَضَرَ رَمَضَانُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ

Abu Huroiroh berkata, tatkala bulan Romadhan datang Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, telah datang kepada kalian (bulan) Romadhan, bulan yang penuh dengan keberkahan, Alloh mewajibkan puasa ( siang harinya ) kepada kalian, pada bulan itu pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka, Syaitan dibelenggu, di dalamnya adalah suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, siapa yang diharamkan mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia teah diharamkan(HR. Ahmad)

Saudaraku kaum muslim

Ini menunjukkan bahwa puasa romadhan adalah perkara yang diwajibkan oleh Alloh ta’ala kepada kita orang-orang yang beriman kepadaNya. maksudnya, wajib bagi kita untuk berpuasa di siang harinya di bulan itu. Hal ini berarti, bahwa kita tidak boleh meninggalkannya sepanjang kita tidak mempunyai hal yang menghalangi kita untuk melaksanakannya. Artinya pula bahwa bila kita meninggalkannya maka berarti keimanan kita dipertanyakan kebenarannya. Karena bagaimana kita mengaku sebagai orang yang beriman kepadaNya dan kepada Rosulnya sementara apa yang diwajibkan oleh keduanya kita tinggalkannya. Jika demikian, maka keimanan kita tak lebih dari sekedar keyakinan yang kemudian diucapkan oleh lisan kita.  Padahal, seharusnya keimanan itu tercermin pula melalui perbuatan kita. Maka, bila kita yakin bahwa puasa -di bulan romadhan- itu merupakan perkara yang diwajibkan oleh Alloh ta’ala kepada kita, dan kita mengungkapkannya kewajiban tersebut dengan lisan kita, maka anggota tubuh kita menahan diri dari makan, minum, berhubungan suami istri di siang hari saat kita berpuasa, dan perkata lainnya yang akan menjadikan rusaknya puasa kita, atau perkara-perkara yang akan mengurangi kualitas baiknya puasa kita atau bahkan menghilangkan pahalanya sama sekali seperti berdusta dan lain sebagainya.

Kaum muslimin rahimakumullah

Kemudian Alloh ta’ala memberitahukan kepada kita dengan firmanNya, لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ  agar kamu bertakwa, yakni : agar kita bertakwa kepada tuhan kita yaitu Alloh azza wajalla, kita menjadikan perlindungan antara kita dan kema’siyatan dengan cara mentaatinya dan beribadah hanya kepadaNya semata. Wallohu a’lam

Sholwat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *