Syirik, Zina dan Homoseksual Termasuk dalam Perbuatan Keji (Bagian 1)

Syirik, Zina dan Homoseksual Termasuk dalam Perbuatan Keji

Di dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan perbutan syirik, zina dan homoseksual sebagai perbutan yang najis dan keji. Sifat ini tidak diberikan kepada dosa-dosa yang lain meskipun dosa-dosa tersebut mengandung sifat itu, tatapi yang disebutkan di dalam al-Qur’an adalah firman Allah ta’ala,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis…”(Qs. atTaubah : 28)

Dan firman Allah taa’ala tentang orang-orang yang melakukan perbuatan kaum Luth (homoseksual) :

وَلُوطًا آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ تَعْمَلُ الْخَبَائِثَ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ [الأنبياء : 74]

“Dan kepada Luth, Kami telah berikan Hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan Dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik”, (Qs. al-Anbiya : 74)

Kemudian kaum Luth berkata :

أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ [النمل : 56]

“Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih” (Qs. an-Naml : 56)

Mereka mengakui diri mereka sendiri sebagai orang-orang yang keji dan najis di samping sebagai orang-orang musyrik dan kafir. Mereka mengakui bahwa Nabi Luth dan keluarganya adalah orang-orang yang bersih sebab mereka telah menjauhi perbuatan-perbuatan tersebut.

Tantang orang-orang yang berzina Allah ta’ala berfirman,

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ [النور : 26]

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula)” (Qs. an-Nuur : 26)

perbuatan zina dan homoseksual adalah perbuatan najis yang paling berat daripada yang lain. Najis itu akan merusak hati dan melemahkan tauhid.

Oleh karena itu orang yang paling banyak terkena najis ini adalah orang yang paling besar syiriknya. Apabila perbutan syirik di dalam diri seseorang telah banyak maka perbuatan najis dan kotor ini juga lebih banyak. Apabila rasa ikhlasnya besar, dia akan semakin jauh dari perbuatan tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah tentang Nabi Yusuf-عليه السلام-

كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ [يوسف : 24]

“Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemunkaran dan kekejian. Sesunggunya dia (Yusuf itu) termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih” (Qs. Yusuf : 24)

Terkadang rasa rindu dan syirik adalah dua perkara yang saling berkaitan. Allah menceritakan rasa rindu ini seperti yang dialami oleh orang-orang musyrik dari kaum Nabi luth dan tentang wanita atau istri raja Mesir, pada saat itu, dia adalah wanita musyrik. Apabila syirik telah tertanam kuat pada diri seseorang, dia akan diuji dengan perasaan rindu. Dan apabila tauhidnya kuat, dia akan dipalingkan dari perasaan tersebut.

Kenikmatan perbuatan zina dan homoseksual hanya akan terasa sempurna apabila dilakukan dengan perasaan rindu, keduanya tidak dapat lepas dari perasaan tersebut. Karena berpindah dari satu tempat menuju tempat lain, maka perasaan rindu itu menjadi tidak terbatas pada satu tempat saja tetapi terbagi menjadi beberapa bagian. Setiap sesuatu yang dicintai memiliki bagian dari sifat ketuhanan dan ibadah kepadanya.

Tidak ada perbuatan dosa yang lebih rusak bagi hati dan bagi agama kecuali dua perbuatan keji tersebut. keduanya dapat menjauhkan hati dari Allah dan termasuk perbuatan yang paling keji. Apabila hati telah dirasuki oleh keduanya, hati menjadi jauh dari sesuatu yang baik, padahal tidak ada yang dapat dekat dengan Allah kecuali orang baik. Setiap kali sifat keji itu bertambah, dia menjadi semakin jauh dari Allah.

Dalam kitab zuhud, imam Ahmad meriwayatkan dari al-Masih, ia berkata : ” … orang-orang yang batil tidak termasuk dari ahli hikmah dan orang-orang yang telah berzina tidak akan masuk ke dalam kekuasaan langit…”

Di dalam al-Qur’an, perbuatan zina disejajarkan dengan perbuatan syirik. Firman Allah,

الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ [النور : 3]

“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin” (Qs. An-Nuur : 3)

Ayat tersebut adalah ayat yang jelas dan hukumnya harus dilaksanakan. Ayat tersebut tidak dihapuskan oleh sesuatu. Orang yang mengatakan bahwa ayat itu telah dihapuskan hukumnya adalah tidak punya dasar.

Wallahu A’lam
Sumber :

Ighatsatul Lahfan Min Mashaidisy Syaithan, Ibnul Qayyim al-Jauziyah (ei, 119-130, dengan ubahan dan ringkasan)

Amar Abdullah bin Syakir

Bagian kedua dari artikel ini bisa dibaca di : https://www.hisbah.net/syirik-zina-dan-homoseksual-termasuk-dalam-perbuatan-keji-bag-2/

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Youtube HisbahTv,
Follow Instagram Kami Hisbahnet dan alhisbahbogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *