Kejernihan akidah, kebersihan tauhid, keselamatan agama dan pengingkaran terhadap penyekutuan Tuhan adalah kewajiban yang dibebankan Allah kepada semua orang. Dalam rangka itulah, Allah menurunkan Kitab-kitab SuciNya dan mengutus Rasul-RasulNya.
وَمَآأَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّنُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لآ إِلَهَ إِلآ أَنَا فَاعْبُدُون
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya:”Bahwasanya tidak ada Ilah (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”. (QS.Al-Anbiya’ :25)
Siapakah yang bisa menjadi tempat mengadu dalam situasi yang sulit, selain Allah ? Dan siapakah yang bisa menjadi pelarian dalam suka dan duka, susah dan mudah, selain Allah ?
فَفِرُّوا إِلَى اللهِ إِنِّي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ وَلاَتَجْعَلُوا مَعَ اللهِ إِلَهًا ءَاخَرَ إِنِّي لَكُم مِّنْهُ نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Maka segeralah kembali kepada (menta’ati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. Dan janganlah kamu mengadakan ilah yang lain di samping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. (QS.Az-Zariyat :50-51)
Tidaklah kita berfikir wahai hamba Allah ? Di mana akal kita ? Apa yang mengotori hati ? Apa yang menyerang akal sehat ? Apa gunanya buhul yang di ikat ? Apa manfaat yang diharapkan dari manik-manik yang dikumpulkan atau gelang yang di pasang di tangan dan kaki ? Apa manfaat tumbal dan tabir ? Apa faedahnya kalung keramat, jimat, dan rajah ?
Semua itu adalah kebodohan dan kesesatan, keburukan dan kerusakan, penyimpangan di dalam hati dan fitrah, dan pelecehan terhadap kemuliaan akal dan kehormatan pikiran.
Saudaraku ! Begitu juga dengan mempercayai orang-orang yang mengaku mengetahui perkara gaib. Atau datang (berkonsultasi) kepada para dukun, peramal, penebak, astrolog, tukang mantera, dan pengikut dajjal yang mengaku mampu memberikan informasi tentang perkara gaib. Padahal sebenarnya hanyalah kebohongan, dusta, mengada-ada, dan mengaku-ngaku. Semua itu adalah kesesatan, kebatilan, penyakit yang berbahaya, dan keburukan yang memprihatinkan. Sebab, pengetahuan tentang perkara gaib hanya di kuasai oleh Allah.
Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى- berfirman :
قُل لاَّيَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ
Katakanlah : “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah. (Qs.An-Naml :65)
Saudaraku.. ! berinteraksi dengan sihir berarti menggabungkan antara kekufuran dan merugikan orang lain. Karena tidak jarang orang-orang yang awam, sakit hati, lemah iman dan lemah akal beranggapan bahwa seorang penyihir bisa melakukan apa saja sesuka hatinya. Terkutuklah musuh Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-. Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى- berfirman :
وَلَكِّنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآأُنزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولآ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَالَهُ فيِ اْلأَخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهِ أَنفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Tetapi hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan :”Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan ijin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Dan, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Qs.Al-Baqarah :102)
Saudaraku ! Sihir adalah salah satu hal yang merusak dan dosa besar yang membinasakan. Allah dan Rasulnya telah memperingatkan umatnya agar tidak terjerumus ke dalamnya. Sebagaimana dinyatakan di dalam hadist riwayat Abu Hurairah Radiyallahu ‘Anhu pada Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. “Jauhilah tujuh hal yang membinasakan.” (HR.Al-Buhkari, 2766 dan Muslim, 89)
Maka, waspadalah wahai hamba Allah ! Gantungkan harapan anda kepada Allah. Didiklah putra-putri anda dengan akidah yang benar. Besarkanlah keluarga anda dengan iman. Peliharalah mereka dengan dzikir dan Al-Qur’an. Sesungguhnya tahapan krusial yang dilalui umat menuntut adanya keseriusan dalam meluruskan pemahaman sesuai dengan jalur yang ditempuh oleh Nabi-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-. Sementara bertahan di kehidupan yang semu dan basa-basi, tanpa kejujuran di dalam akidah dan keyakinan, hanya akan membuat masalah ini semakin kompleks dan membuat kebatilan semakin laris dan kuat. Namun Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-selalu menjaga agamaNya, meninggikan kalimatNya, dan menolong para pendukungNya, kendati orang-orang musyrik tidak suka dan para pembohong serta berbuat sesuka hati.
Dengan menyebut asma-asmaNya yang indah dan sifat-sifatNya yang luhur, kita memohon kepada Allah agar berkenan menjadikan kita sebagai orang-orang yang bisa memberikan petunjuk dan mengikuti petunjuk. Bukan sebagai orang-orang yang sesat dan menyesatkan. Semoga kita bisa hidup berlandaskan iman, mati dan bangkit kembali di hari kiamat berasaskan akidah yang benar. Amin
Wallahu A’lam
Amar Abdullah bin Syakir
Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTV
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor