Shalatlah Kalian Jika Kalian Berakal!

Demi Allah, orang yang berakal sehat tidak akan pernah meninggalkan shalat. Berhati-hatilah, jangan sampai kamu menjadi orang-orang yang tidak menggunakan akal dan panca indera dalam hal yang bermanfaat, bahkan justru mengikuti hawa nafsu dan setan! Sesungguhnya Allah subhaanahu wata’ala mengecam dan mencela kelalaian mereka dengan firmanNya,

لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

“Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergukan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf: 179).

Shalatlah, jika kamu orang yang merdeka dan terhormat! Janganlah mengikuti orang-orang yang murtad (keluar dari agama) dan janganlah terperdaya dengan banyaknya jumlah orang-orang yang celaka.

Shalatlah, jika kamu termasuk orang yang pandai mengingat jasa baik dan berterimakasih atas perbuatan baik.

Shalatlah, jika kamu tulus dalam keislamanmu dan janganlah perbuatanmu bertentangan dengan perkataanmu sehingga kamu termasuk orang-orang munafik.

Shalatlah, jika kamu mencintai dirimu agar kelak selamat dari adzab yang pedih. Berhati-hatilah, jangan sampai kamu membangkang dan berlarut-larut di atas kesalahanmu sehingga setan mempecundangimu, lalu membuatmu lupa mengingat Allah subhaanahu wata’ala, sehingga kamu termasuk orang-orang yang merugi.

Shalatlah, jika kamu seorang yang berbakti kepada kedua orang-tua agar Allah subhaanahu wata’ala menerima doamu dan permintaan ampunanmu untuk keduanya.

Shalatlah, jika kamu mencintai anak-anakmu dan jadilah teladan yang baik bagi mereka. Bagaimana mungkin kamu bercita-cita menumbuh kembangkan mereka di atas Islam jika kamu sendiri tidak mempraktikkannya? Apakah kamu rela melihat mereka kelak terbolak-balik di api neraka?

Shalatlah, jika kamu mencintai Allah subhaanahu wata’ala. Sebab orang yang mencintai tidak akan merasa bahagia kecuali dengan berbisik berdua dengan yang dia cintai. Karena itu, hendaklah shalatmu menjadi bagian dari bisikan (munajat) mu.

Shalatlah, jika kamu takut kepada Allah subhaanahu wata’ala Yang Maha Besar sebab Dia subhaanahu wata’ala telah mengancam orang yang tidak mendirikan shalat dengan memasukkannya ke dalam api neraka. Sedangkan kamu, wahai orang yang patut dikasihani, tidak dapat menahan panasnya matahari, maka apalagi menahan panas api neraka? Api di dunia merupakan satu bagian dari tiga puluh bagian api di akhirat, sedang api di akhirat berwarna hitam legam. Manusia yang terjerumus ke dalam api Neraka memerlukan waktu tujuh puluh tahun hingga mencapai dasarnya.

Apakah menyenangkanmu, wahai sahabatku, pada hari Kiamat kelak dikatakan, “Kamu termasuk orang-orang yang berbuat kejahatan karena tidak shalat?” Apakah menyenangkanmu bila Allah subhaanahu wata’ala Yang Maha Pembalas mengatakan kepada para malaikat yang bengis,

خُذُوهُ فَغُلُّوهُ (٣٠)ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ (٣١)ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ (٣٢)

“Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.” (QS. Al-Haqqah: 30-32)

Bukankah kamu sepakat denganku bahwa meninggalkan shalat adalah perbuatan maksiat? Lalu, kenapa kamu meninggalkannya? Apakah kamu memiliki jaminan dari Allah Subhaanahu Wata’ala bahwa Dia akan mengampunimu? Tidakkah kamu mendengar pesan Allah kepada RasulNya,

Artinya, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku takut akan adzab hari yang besar (hari Kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku’.?” (QS. Al-An’am: 15)

Shalatlah, karena sesungguhnya kamu butuh pada (pertolongan) Allah subhaanahu wata’ala Yang Maha Agung. Kenalilah Allah subhaanahu wata’ala di saat engkau dalam kondisi mudah, niscaya Dia akan mengenalmu di saat engkau dalam kondisi sulit.

Shalatlah, pasti kamu membuat ridha Sang Maha Pengasih, membuat jengkel setan dan mementahkan tipu daya para penipu.

Shalatlah, sebab shalat adalah cahaya yang dapat menghilangkan gelapnya kesesatan dan kebatilan, menanamkan petunjuk dan kebenaran ke dalam hati, menyinari gelapnya kuburmu dan bergemerlapan pada dahimu dengan terang benderang pada hari Kiamat.

Shalatlah, sebab shalat merupakan faktor paling besar yang dapat menghalangimu dari melakukan maksiat dan belenggu paling keras bagi setan dan hawa nafsu.

Shalatlah sebagai ungkapan ketaatan kepada Allah subhaanahu wata’ala Yang berfirman,

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ (٢٣٨)

“Peliharalah segala Shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wusthaa (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.” (QS. Al-Baqarah: 238)

Dan juga karena rasa khawatir kelak dikumpulkan dalam kelompok orang-orang kafir. Sebab telah diriwayatkan sebuah hadits yang shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,

اَلْعَهْدُ الَّذِيْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَ كَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjanjian antara kami dan mereka (orang-orang munafik) adalah shalat; siapa yang meninggalkannya, maka ia telah kafir.” (HR. at-Tirmidzi)

Semoga Allah subhaanahu wata’ala menjadikanku dan kamu termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti (pesan) yang paling baik dariNya. Aamiin

Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.


Penyusun : Amar Abdullah bin Syakir

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *