Shalat Sebaik Baik Amal Seorang Muslim

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَقِيمُوا وَلَنْ تُحْصُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمْ الصَّلَاةُ وَلَنْ يُحَافِظَ عَلَى الْوُضُوءِ إِلَّا مُؤْمِنٌ

Dari Tsauban رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda” Tetaplah kalian beristiqamah dan kalian pasti tidak akan mampu ! Dan, ketahuilah bahwa sebaik-baik amalan kalian adalah shalat. Dan tidak ada orang yang senantiasa menjaga wudhunya melainkan seorang Mukmin (HR. Ahmad)

Sabda Nabi ﷺ

وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمْ الصَّلَاةُ

Dan, ketahuilah bahwa sebaik-baik amalan kalian adalah shalat.

Shalat disebut amalan terbaik, karena shalat adalah tiang agama. Shalat tempat munajat seorang hamba. Shalat menjadi tolak ukur amalan yang lainnya, artinya, jika shalatnya baik, maka yang lainnya baik dan jika shalatnya buruk, maka amalan lainnya juga buruk. Shalat menjadi cahaya dalam diri seseorang, keluarga dan rumah tangganya, serta cahaya pada hari Kiamat. Nabi ﷺ bersabda

… وَالصَّلَاةُ نُوْرٌ …

… dan shalat itu adalah cahaya … (HR. Muslim)

Shalat sebagai pembeda antara orang yang benar-benar beriman atau tidak. Shalat juga bisa mendatangkan keberkahan dalam kehidupan dan lainnya.

Dalam Islam, shalat memiliki kedudukan yang tidak bisa ditandingi oleh ibadah lainnya. Sebab, ia merupakan tiang agama. Rasulullah ﷺ bersabda

رَأْسُ الْأَمْرِ اَلْإِسْلَامُ وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

Pokok segala urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah. (HR. Ahmad, At Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Shalat adalah sebaik-baik amal seorang Muslim, dan merupakan amal yang pertama kali yang akan dihisab pada hari Kiamat. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

Amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk (HR. Ath Thabrani)

Shalat adalah sebaik-baik amal seorang Muslim, dan jika seorang muslim melakukan shalat dengan baik, maka ia beruntung, namun bila mana seorang muslim melakukan shalatnya dengan tidak baik, maka ia merugi.

Rasulullah ﷺ bersabda

اَوَّلُ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُنْظُرُ فِي صَلَاتِهِ فَاِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ اَفْلَحَ وَاِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ

Amalan yang pertama kali ditanyakan dari seorang hamba pada hari Kiamat (adalah shalat). Dilihatlah pada amalan shalatnya. Jika baik, maka sungguh ia bakal beruntung, dan jika rusak maka sungguh ia bakal gagal dan merugi (HR. Ath Thabrani)

Bila seseorang meninggalkannya, maka jangan ditanya lagi betapa besar kegagalan dan kerugiannya nantinya. Siksa di neraka merupakan kerugian yang nyata baginya. Allah ﷻ berfirman

عَنِ الْمُجْرِمِينَ (41) مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43)

tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat (Qs. Al Mudatstsir : 41-43)

Mengingat betapa ruginya nantinya bagi orang yang meninggalkan shalat ini, maka termasuk bagian dari wasiat Nabi kita Muhammad ﷺ terakhir menjelang kematiannya adalah agar kita mengerjakannya, sehingga kita tidak tergolong orang-orang yang merugi itu nantinya.

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كَانَ مِنْ آخِرِ وَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

Dari Ummu Salamah, ia berkata, termasuk akhir wasiat Rasulullah ﷺ adalah, ‘Kerjakanlah shalat…kerjakanlah shalat, dan tunaikan kewajiban kalian terhadap hamba sahaya yang kalian miliki (HR. Ahmad)

Dan, karenanya pula Nabi sangat menginginkan agar anak cucu mereka terbiasa mengerjakan amal yang paling baik ini. Nabi ﷺ perintahkan ummatnya agar mereka mengingatkan putra-putri mereka untuk mengerjakan shalat sejak kecil, ketika telah berumur tujuh tahun.

عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ سَبْرَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مُرُوا الصَّبِىَّ بِالصَّلاَةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا

Dari Abdul Malik bin Rabi’ bin Sabrah dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata, Nabi ﷺ bersabda “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika ia telah berumur tujuh tahun. Dan apabila telah berumur 10 tahun (sementara ia enggan mengerjakan shalat) maka pukul lah ia (HR. Abu Dawud)

Ini bagian dari ajaran Nabi kita Muhammad ﷺ yang merupakan pendidikan Islam. Beliau ﷺ mengingatkan kita agar kita selalu memerintahkan keluarga kita untuk shalat, mulai umur tujuh tahun sampai seterusnya. Maka, wajib atas kita menyuruh mereka untuk shalat dan mereka wajib untuk selalu diingatkan. Kita tidak boleh mendiamkan mereka. Kita perintahkan mereka shalat mulai shalat Subuh sampai shalat ‘Isya setiap hari.

Kepada setiap kepala rumah tangga, hendaklah ia menyuruh istri, anak, pembantu dan sopirnya untuk mengerjakan shalat.

Setiap kepala rumah tangga, ayah dan ibu, wajib menyuruh anak-anaknya untuk shalat. Wajib memperhatikan orang yang di bawah tanggungannya, agar mereka melaksanakan shalat wajib yang lima waktu.

Semoga Allah memberikan taufik kepada kita semuanya. Amin

Wallahu A’lam

 

Amar Abdullah bin Syakir

 

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTV
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *