Masjid adalah rumah Allah Ta’ala, tempat beribadah, shalat, membaca Al Qur’an, Dzikir dsbg.
Tempat yang paling mulia dimuka bumi, bersih dari najis, dan wangi dengan harumnya iman orang-orang yang ada didalamnya.
Namun sebagian dari kaum muslimin tidak menghargai indahnya pemandangan diatas, mereka acuh tak acuh membawa kebiasaan jelek mereka ke masjid, seperti pergi shalat ke masjid dengan memakai pakaian seadanya, pakaian tidur, kaos bermain, tidak memakai wewangian, rambut berantakan dsbg.
Dan akhirnya, sebagian jamaah terganggu kekhusyukannya, dan orang-orang yang sakit hatinya akan memandang bahwa umat islam ini adalah orang-orang yang tidak peduli dengan kebersihan dan keindahan.
Padahal di dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menyebutkan:
الطُّهُوْرُ شَطْرُ اْلإِيْمَانِ
“Kesucian adalah bagian dari keimanan” (HR Muslim)
Dan khusus masalah adab ke masjid ini, Allah Ta’ala berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
“ Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS Al A’raf: 31)
Yaitu dengan memakai pakaian bagus yang cocok untuk beribadah, memakai wewangian, rapi dan semacamnya.
Dan yang menjadi persoalan juga, sebagian orang salah memahami arti zuhud atau kesederhanaan, sehingga mereka menganggap bahwa sederhana itu ada dipakaian seadanya dan keadaan seadanya, dan memandang orang yang berpakaian bagus berarti pamer dan sombong.
Dan cara pandang yang keliru ini pernah diluruskan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai keindahan. Adapun kesombongan yaitu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)
Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam juga bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat penampakan nikmat-Nya yang diberikan kepada hamba-Nya”. (HR Tirmidzi)
Jadi, mari kita makmurkan masjid dengan sebaik-baiknya, dengan memulai dari diri kita sendiri, dengan memuliakannya untuk kemuliaan rumah Allah Ta’ala.
Muhammad Hadhrami Achmadi