Shalat Bukan Aktivitas Sampingan

Apakah anda termasuk orang yang merasa seketika tuli saat adzan dikumandangkan?

Apakah anda termasuk orang yang merasa paling sibuk sedunia padahal iqamat telah ditegakkan?

Kemudian anda menjadi orang yang menganggap masbuq setiap shalat itu hal yang normal saja?

Jika kita termasuk dari orang-orang yang melakukan hal diatas, maka kita masih termasuk orang yang menganggap bahwa shalat seakan ia adalah aktivitas sampingan, sambilan dan selingan, sehingga tidak perlu untuk menyiapkan diri sebaik mungkin untuk mendatanginya, padahal shalat adalah ibadah yang paling pertama ditanyakan kelak dihari kiamat, dan secara umum, hakikatnya kita diciptakan memang untuk beribadah kepada Allah Ta’ala:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. (QS Adz Dzariyat: 56)

 

Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

( إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ)

Sesungguhnya yang pertama kali ditanyakan dari seseorang hamba dari amalannya pada hari kiamat adalah shalatnya, yang mana apabila shalatnya bagus, maka ia akan beruntung dan dimudahkan, dan apabila shalatnya buruk, maka habislah harapan dan merugi”. (HR Abu Dawud dll)

 

Dan sekali lagi, terkhusus shalat, ia merupakan ibadah yang diatur waktu pelaksanaannya, Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS An Nisaa: 103)

 

Maka dari itu, perlu kiranya kita untuk kembali berintropeksi diri, sudahkah shalat menjadi penenang hidup kita? Atau ia seakan menjadi beban yang mengganggu aktivitas kita?, jika ia kita masih merasa terbebani, maka ada yang kurang dari iman kita, Allah Ta’ala berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS Ar Ra’d: 28)

 

Dan Allah Ta’ala memperingatkan orang-orang yang tidak khusyu’ didalam shalat, dan jelas faktanya bahwa mendatangi shalat tergesa-gesa hingga masbuq, tidak akan mendapatkan rasa fokus dan khusyu’, Allah Ta’ala berfirman:

 

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ * الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ * الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ * وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya”. (QS Al Maa’uun: 4-5)

 

Maka dari itu, mari kembali menghayati hakikat dari penciptaan diri kita ini, mengapa ada dunia ini, apakah hanya untuk bekerja sepanjang hari, atau bersenang-senang saja, atau bagaimana?

Yang jelas, pilihan manapun yang anda ambil, adanya hari perhitungan kelak tidak bisa diganggu gugat dan tidak ada pilihan lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *