Shalat Adalah Sumber Ketenangan Dalam Menjalani Kehidupan

Shalat adalah tiang agama dan ibadah yang menjadi penghubung utama antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Rasulullah ﷺ bersabda:

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ.

“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi, no. 2616)
Shalat tidak hanya menjadi kewajiban yang harus dilakukan, tetapi juga merupakan sumber ketenangan jiwa yang dapat membantu seorang Muslim menghadapi berbagai tantangan hidup. Allah ﷻ berfirman:

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. Thaha: 14)
Shalat Sebagai Pengingat Allah
Ketika hati manusia diselimuti kegelisahan karena urusan dunia, shalat menjadi sarana untuk mengingat Allah ﷻ dan melepaskan beban tersebut. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فِي الصَّلَاةِ

“Dan dijadikan penyejuk mataku dalam shalat.”
(HR. An-Nasa’i, no. 3939)


Dalam setiap takbir, ruku’, sujud, dan doa, seorang hamba menghadap Allah dengan penuh kepasrahan. Dalam suasana seperti inilah, jiwa yang gelisah menemukan kedamaian.
Ruku’ dan Sujud sebagai Momen Kedekatan dengan Allah
Sujud adalah salah satu posisi dalam shalat yang memiliki makna mendalam. Rasulullah ﷺ bersabda:

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

“Keadaan paling dekat seorang hamba dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud. Maka, perbanyaklah doa ketika itu.”
(HR. Muslim, no. 482)
Dalam sujud, seorang Muslim merendahkan dirinya serendah-rendahnya di hadapan Allah ﷻ. Perasaan ini melahirkan ketenangan yang luar biasa karena menyadari bahwa segala urusan dunia ada dalam kekuasaan Allah.
Shalat Sebagai Penolong dalam Kesulitan
Allah ﷻ memerintahkan umat-Nya untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong dalam setiap kesulitan. Firman-Nya:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”
(QS. Al-Baqarah: 45)
Seorang Muslim yang senantiasa menjaga shalatnya akan merasakan kekuatan batin yang membantunya melalui berbagai masalah hidup.
Khusyuk dalam Shalat, Kunci Ketenangan Jiwa
Untuk mendapatkan ketenangan jiwa dalam shalat, seorang Muslim harus melaksanakannya dengan khusyuk. Allah ﷻ berfirman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ • الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.”
(QS. Al-Mu’minun: 1-2)
Khusyuk dapat diraih dengan memahami makna bacaan shalat, menjaga wudhu dengan sempurna, dan menghindari segala hal yang mengganggu konsentrasi.
Penutup
Shalat adalah sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa bagi seorang Muslim. Dalam setiap rakaat, terdapat kesempatan untuk mencurahkan isi hati kepada Allah ﷻ, memohon ampunan, dan memohon pertolongan. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلَوَاتِ، كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barang siapa yang menjaga shalatnya, maka baginya cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat.”
(HR. Ahmad, no. 6576)
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang selalu menjaga shalat dan merasakan ketenangan jiwa dalam kehidupan.
Dirikanlah shalat dengan khusyuk, dan engkau akan menemukan ketenangan di setiap langkah hidupmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *