Seringnya Terjadi Masalah ***

Seringnya Terjadi Masalah

Saat ini banyak kita jumpai rumah tangga yang bermasalah, saat ini setiap suami atau istri pasti mengeluh, suami mengeluhkan istri dan sebaliknya, hingga problem rumah tangga menjadi bahan omongan yang tidak pernah habis di masyarakat, baik kalangan laki-laki maupun kaum wanita.

Ya, setiap rumah tangga pasti mengalami problem, tetapi jangan sampai masalah itu kita biarkan membelenggu kehidupan kita dan merusak keindahan yang ada dalam hidup.

Janji setia…   

Saya mengenal seorang laki-laki, saat dia menikah dia berjanji kepada istrinya untuk tidak membicarakan tentang masalah yang ada antara mereka berdua di kamar tidur, dia mengatakan kepada istrinya, “Kamar tidur harus kita jaga dari segala masalah.”

Dia mengatakan kepada saya, “Saya sering bertengkar dengan istri dan berdebat mengenai banyak masalah, kadang kita bisa berdamai dan kadang tidak. Kadang saya marah dan kadang istri saya marah, namun saat kita masuk ke kamar tidur, sepertinya seluruh pertengkaran itu tidak pernah ada.”

Si suami menceritakan, “Pagi harinya, seluruh masalah telah terlupakan.”

Benar-benar janji yang indah, benar-benar sebuah nasehat terbuat dari emas, mari kita coba barangkali kita bisa meniru perbuatan si suami yang bijak tadi, dan menyelesaikan segala masalah yang ada di depan pintu kamar.

Ada baiknya saat ini kita membahas sebuah permasalahan penting, masalah dan pertengkaran membuat kita menjadi sedih dan khawatir.

Hati-hati…

Penuhilah hidupmu dengan kebahagiaan, hati-hati dengan rasa khawatir yang akan membunuh rumah tanggamu, bahkan membunuh seluruh kehidupanmu.

Buang segala kesedihan di depan pintu rumah jangan biarkan kekhawatiran menguasai hidupmu, Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –selalu meminta dijauhkan dari rasa khwatir setiap hari, beliau membaca :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسلِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-mu dari kesedihan dan kekhawatiran, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas (HR.al-Bukhari)

Seorang bijak pernah ditanya tentang benda yang terkuat di dunia ; dijawabnya : khawatir.

Orang yang membiarkan dirinya diterkam oleh rasa khawatir tidak akan pernah membuat dirinya bahagia selamanya.

Masa sebelum menikah adalah saat-saat yang indah, mengapa ?

Karena baik calon suami maupun calon istri tidak pernah merasa khawatir dan memikirkan masalah yang ada, mereka berdua hanya berpikir tentang hidup bahagia dan kesenangan, memikirkan rumah tangga yang bahagia.

Seseorang bercerita kepada saya :

“Aku melamar seorang perempuan cantik yang kucintai. Kami pun menikah dan merasakan kebahagiaan yang belum pernah kami rasakan. Bahagia menyelimuti saat kami berada di rumah. Kami merasa bahwa seisi dunia merasakan apa yang kami rasakan, semuanya bahagia dan gembira.

Walau pun banyak masalah menimpa, tetapi kami tidak pernah menganggapnya apa-apa. Aku berniat menyewa apartemen dan bekerja siang malam untuk mengumpulkan uang untuk biaya sewa apartemen dan untuk membeli perlengkapan rumah tangga. Calon istriku membantu memampunya, akhirnya kami mampu menyewa apartemen kecil dan membeli beberapa keperluan rumah tangga walaupun harus meminjam uang dari teman-teman.

Hari pernikahan pun tiba, malam pertama adalah saat terindah dalam hidup kami. Namun, selang beberapa hari dari pernikahan segalanya berubah, cahaya bahagia redup dari hati, kami selalu memikirkan bagaimana melunasi hutang yang membebani. Rasa khawatir mulai menyelimuti … apa yang terjadi ? Hutangku tidaklah banyak, dan kami telah mulai mengarungi bahtera rumah tangga, apa yang sebenarnya terjadi ? Apa yang terjadi ?

Inilah pertanyaan yang selalu terngiang dalam benak kami berdua. Kami duduk bersama memikirkan apa yang terjadi. Akhirnya, kami menemukan bahwa penyebab utama dari semua ini adalah rasa khawatir. Ya, rasa khawatir. Kami telah digelayuti rasa khawatir yang menghancurkan segalanya. Padahal saat sebelum menikah, masalah yang ada jauh lebih besar dari yang ada, tetapi tidak pernah kami pikirkan, kami membuang masalah yang ada jauh-jauh. Namun setelah kami menikah masalah menjadi semakin sedikit, tetapi selalu kami pikirkan dalam-dalam. Setelah kami tahu penyebabnya, kami berdua berjanji untuk membuang jauh-jauh rasa khawatir dari hidup kami. Kami berdoa memohon perlindungan kepada Allah dari rasa khawatir. Akhirnya, Allah memberikan jalan keluar dan kami pun hidup bahagia.”

Belajar membagi waktu…

Jika Anda ingin hidup bahagia dan memperbaharui pernikahan Anda, belajarlah membagi waktu dengan baik.

Bacalah kisah yang indah di bawah ini :

Salman Al-Farisi pergi mengunjungi Abu Darda’, sesampainya di rumahnya dia melihat Ummu Darda’-istri Abu Darda’- sudah lesu dan nampak tidak memperhatikan dirinya sendiri. Salman terkejut dan bertanya, “Mengapa kamu begitu wahai Ummu Darda’ ?” Ummu Darda’ menjawab, “Saudaramu Abu Darda tidak lagi menginginkan diriku.”

Salman pun segera memahami bahwa Abu Darda’ menyia-nyiakan istrinya dan tidak memberikan haknya dengan cukup. Salman masuk dan mendapati Abu Darda’ sedang berpuasa dan sibuk beribadah kepada Allah.

Salman mengatakan kepadanya, “Sungguh, Rabbmu memiliki hak yang harus kau tunaikan, badanmu memiliki hak yang harus kau tunaikan, istrimu juga memiliki hak yang harus kau tunaikan, begitu pula dirimu, tunaikanlah kewajibanmu pada masing-masing dengan cukup.

Abu Darda’ menemui Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –dan menceritakan ucapan Salman, mendengar itu Rasulullah -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ –bersabda, “Salman telah berkata benar.”

Inilah rahasia sukses, menunaikan kewajiban pada masing-masing pihak, luwes membagi waktu, dan memberikan porsi yang tepat bagi semua sisi kehidupan.

Allah mensyariatkan lembaga perkawinan sebagai tempat ketenangan bagi suami istri, masing-masing senang berada bersama pasangannya, mereka berdua diliputi rahmat dan cinta kasih. Inilah hakikat kehidupan rumah tangga. Jika kehidupan rumah tangga melenceng dari kerangka ini, maka telah melenceng jauh dari jalur yang benar. Orang yang cerdik selalu berusaha agar rumah tangganya bisa langgeng dan hangat.

Jika Anda sedang berada di tempat kerja, maka Anda wajib mencurahkan daya upaya untuk menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin. Begitu juga dalam Ibadah, Anda pun wajib memperbagus ibadah dan ketaatan serta meningkatkan keikhlasan.

Ketika berada di rumah, kewajiban Anda adalah membahagiakan istri, menenangkan jiwa, dan menghilangkan kepenatan. Jadikan rumah tangga sebagai Surga tempat bersenang-senang hingga seluruh masalah dan kesedihan sirna di dalamnya, perbarui rumah tanggamu, lupakan segala masalah dan kesedihan.

***

Wallahu A’lam 

Amar Abdullah bin Syakir

Sumber :

Jaddid Zawajaka !, Dr. Muhammad Mahmud al-Qadhi, ei, hal. 36-42.

Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: MDH tv (Media Dakwah Hisbah )
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *