Alhamdulillah, pada bagian pertama tulisan ini akan dibahas empat poin secara singkat, yaitu,
- Definsi Puasa
- Waktu turunnya perintah wajib puasa
- Keutamaan puasa
- Manfaat puasa
1. Definisi puasa
Puasa menurut bahasa adalah menahan diri. Sedangkan menurut syariat, puasa adalah menahan diri dari makan, minum, hubungan suami-istri, dan semua perkara yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari dengan niat ibadah.
2. Waktu turunnya perintah wajib puasa
Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى-telah mewajibkan puasa kepada ummat Muhammad-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-sebagaimana Dia mewajibkannya kepada umat-umat terdahulu sesuai dengan firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون [البقرة : 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Qs. al-Baqarah : 183)
Perintah yang mewajibkan puasa ini turun pada hari senin bulan Sya’ban tahun kedua setelah hijrah.
3. Keutamaan puasa
Keutamaan puasa disebutkan dan ditegaskan di dalam hadis-hadis berikut :
Sabda Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
Puasa adalah perisai dari neraka bagaikan perisai salah seorang di antara kalian untuk perang (HR. Ahmad [15844] dan lain-lain. As-Suyuthi tidak berkomentar apa-apa tentang hadis ini).
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Orang yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh (perjalanan) tujuh puluh tahun (Muttafaq ‘alaih; [al-Bukhari : 2840. Muslim : 1153])
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةٌ لَا تُرَدُّ
Sesungguhnya orang yang berpuasa itu pada saat ia berbuka mempunyai doa yang tidak ditolak (HR. Ibnu Majah [1753] dan al-Hakim, dan ia menshahihkannya).
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan, yang melaluinya orang-orang yang berpuasa masuk (ke dalam Surga) pada hari Kiamat dan tidak ada seorag pun selain mereka yang masuk melalui pintu tersebut. Ditanyakan, di manakah orang-orang yang berpuasa ?’ Kemudian mereka berdiri dan masuk melaluinya tanpa seorang pun selain mereka. Jika orang-orang yang berpuasa telah masuk, pintu tersebut ditutup sehingga tidak ada seorang pun selain mereka yang bisa masuk melaluinya (Muttafaq ‘alaih; [Al-Bukhari : 1896. Muslim : 1152])
4. Manfaat-manfaat puasa
Di antara manfaat-manfaat spiritual yang terdapat pada puasa adalah bahwa puasa membiasakan seseorang untuk bersabar dan menguatkannya, mengajarkan pengendalian diri dan membantunya dalam mengendalikan diri, menumbuhkan karakter ketakwaan dalam diri dan mendidiknya, khususnya ketakwaan yang merupakan tujuan utama yang hendak dicapai setelah puasa seperti disebutkan dalam firman Allah ta’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون [البقرة : 183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Qs. al-Baqarah : 183)
Sedangkan manfaat-manfaat sosial dari puasa, di antaranya adalah bahwa puasa membiasakan umat Islam untuk hidup disiplin dan bersatu, mencintai keadilan dan persamaan, menumbuhkan perasaan sayang dan moral (akhlak) yang baik, sebagaimana ia melindungi masyarakat dari segala macam kejahatan dan kerusakan.
Dari segi kesehatan, di antara manfaat-manfaat puasa adalah bahwa puasa membersihkan usus-usus, memperbaiki lambung, membersihkan badan dari sisa-sisa makanan dan kotoran-kotoran, serta dapat meringankan tubuh dari himpitan kegemukan dan berat badan karena lemek. Di dalam hadis Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-disebutkan,
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
Puasalah kalian niscaya kalian akan sehat (Ibnu Al-Suny dan Abu Nua’im. As-Suyuthi menghasankannya).
Wallahu A’lam
Sumber :
Minhaju al-Muslim, Kitab ‘Aqa-id Wa Aadaabi Wa Akhlaq Wa ‘Ibaadaati Wa Mu’amalaati, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza-iriy
Amar Abdullah bin Syakir ..
Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor