Sebab-sebab Keselamatan pada hari Kiamat.

Mentauhidkan Allah Ta’ala.

Siapa saja yang datang pada hari Kiamat dengan tauhid, sungguh dia telah selamat dan sukses. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من قبل مني الكلمة التي عرضت على عمي فردها علي فهي له نجاة.

Barang siapa menerima kalimat dariku yang dahulu aku sodorkan kepada pamanku agar mengucapkannya, maka kalimat ini akan membawanya selamat. (HR. Ahmad)

Dan siapa saja yang datang pada hari Kiamat tanpa tauhid, maka tidak ada harapan baginya untuk selamat, Tidak ada jalan baginya untuk mendapat Rahmat Allah dan ampunan-Nya.

Perhatian terhadap Sunnah Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Malik bin Anas rahimahullaah:

السنة سفينة نوح، من ركبها نجا ومن تركها غرق.

Sunnah itu seperti perahu Nabi Nuh, barang siapa menaikinya maka dia akan selamat, dan barang siapa meninggalkannya maka dia akan tenggelam.

Inilah sebab yang bisa menghantarkan pada keselamatan di akhirat, berpegang dengan Sunnah Nabi dan mengikuti manhajnya. Allah Ta’ala berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا.

Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)

Allah juga berfirman:

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ.

Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih.  (QS. An-Nuur: 63)

Maka keselamatan di hari kiamat didapat dengan berpegang teguh pada Sunnah Rasulullah, mengikuti manhajnya, dan meneladani petunjuknya.

Menjaga lisan, tetap di rumah, dan menangis atas kesalahan.

Sebab ketiga ini dapat membawa keselamatan terutama ketika terjadi fitnah. Tiga perkara ini terangkum dalam hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

Dari Uqbah bin Amir radhiyallaahu ‘anhu bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah, Wahai Rasulullah, apa kiat agar selamat? Nabi menjawab:

امْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ، وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ.

Jagalah lisanmu, tetaplah di dalam rumahmu, dan menangislah atas segala kesalahanmu. (HR. At-Tirmidzi)

Mengingat Akhirat, bahwa kita akan Berdiri di Hadapan Allah, dihisab, dan diberi balasan.

Sebab, Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ. ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ. يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ.

Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?. (Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (QS. al-Infithaar: 17-19)

Berdo’a Kepada Allah.

Karena segala urusan berada di Tangan-Nya, keselamatan ada di Tangan-Nya; tidak ada yang bisa selamat kecuali yang diselamatkan oleh Allah Ta’ala. Maka dari itu, mintalah keselamatanmu kepada Allah. Do’a sangatlah dahsyat perkaranya; do’a merupakan kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. al-Baqarah: 186)

Maka dari itu, orang yang ingin selamat di akhirat, hendaknya dia memperbanyak do’a kepada Allah. Hendaknya dia memanjatkan do’a agar tetap istiqamah dalam agama, do’a agar diberi hidayah, do’a agar tidak menyimpang setelah jelas petunjuk. Dan yang lebih besar dari itu adalah berdo’a di setiap shalat dengan ucapan:

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ.

Tunjukilah kami jalan yang lurus. (QS. Al-Faatihah: 6)

Karena keselamatan di Tangan Allah, mintalah keselamatan itu dari-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ.

Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (QS. an-Nuur: 21)

Memperbanyak Istighfar.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ.

Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan. (QS. al-Anfaal: 33)

Dari Abdullah bin Umar radhiyallaahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ وَأَكْثِرْنَ الاِسْتِغْفَارَ فَإِنِّى رَأَيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ.

wahai sekalian wanita, bersedekah dan perbanyaklah istighfar, sungguh aku melihat kalian penghuni nereka yang paling banyak. (HR. Muslim: 79)

Artikel Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad Al-Badr yang berjudul “Sebab-sebab Keselamatan pada hari Kiamat”.

~~••~~

Penulis Siroj Hardian

Sabtu, 4 Dzulhijjah 1438 H

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *