Bangunlah! Perlombaan telah dimulai. Bangunlah, sebelum kamu berada di posisi terakhir! Bangunlah, jika kamu ingin menjadi pemenang saat pembagian hadiah nanti di hari id! Tinggalkan kemalasan! Walaupun ia terasa manis seperti madu, namun pada akhirnya rasanya pahit seperti empedu, yang akan melupakanmu akan rasa manisnya.
Ramadhan terbatas hanya beberapa hari saja, atau beberapa jam saja, bisa kita hitung. Ia akan lewat layaknya lewatnya awan di langit. Ia adalah bulan ketaatan dan musim yang penuh berkah serta pelipatgandaan pahala dan kebaikan. Kenikmatan malas hanya sesaat namun akan menyisakan kerugian yang berkepanjangan. Lelahnya ketaatan hanya sesaat namun akan membuahkan kegembiraan.
Tanyalah kepada orang-orang yang taat beribadah setelah selesai menjalankan ketaatan, apakah tersisa kelelahan setelah itu? Tanyalah kepada dirimu sendiri, apakah tersisa kemanisan dari kemalasan yang telah engkau lakukan? Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
Jangan jadikan bulan Ramadhan layaknya bulan Rajab atau Sya’ban. Sesungguhnya Allah tidak menjadikannya sama. Lihatlah orang-orang sholeh, mereka bersemangat dalam kebaikan. Jangan sekali-kali berkata, “Aku lebih baik dari si fulan dan fulan”.
Jangan pernah tinggalkan pintu-pintu kebaikan kecuali kau ketuk pintu itu! Berlombalah untuk memperoleh shaf pertama dalam shalat dan bersedekahlah! Perbanyak berdzikir kepada Allah! Jangan tinggalkan shalat malam walau hanya sati rakaat! Khususkan waktu untuk membaca Al-Qur’an! Jangan merasa cukup hanya membaca satu atau dua lembar saja, satu atau dua juz saja. Karena para ulama dahulu ada yang mengkhatamkan Al-Qur’an hingga 10 kali khatam bahkan lebih. Bangunlan! Mohonlah pertolongan Allah ta’ala! Mohonlah kepadaNya agar menerima semua amal kebaikan yang telah kita lakukan! Teruslah berdo’a!
Sumber : www.islamselect.net/mat/178
Penerjemah : Imam Jamal Sodik
Artikel : www.hisbah.net
Marhaban yaa ya ramadhan, mari sambut keistimewaan bulan ramadhan ini dengan amalan ibadah dan berlom-lomba dalam kebaikan