Puasa Membentuk Pribadi Berakhlaq Mulia (3)

Saudaraku… kita telah mengetahui beberapa perkara yang merupakan cerminan akhlaq yang mulia yang seseorang dilatih saat ia berpuasa, di antaranya yaitu, “ Menahan diri dari sesuatu yang menyenangkan nafsu demi mentaati Allah tabaraka wata’ala” sebagaimana bahasan kita pada edisi pertama dan Melatih diri Agar Lisan Terjaga dari Perkara yang Tidak baik sebagai mana bahasan kita pada edisi kedua. Selanjutnya, pada edisi kita kali ini kita akan coba menggali sisi pendidikan akhlaq yang lain dalam puasa.

Saudaraku, kaum muslimin dan muslimah di mana pun anda berada, mari kita perhatikan sabda nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini, beliau bersabda,

« مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ».

“Barangsiapa puasa ramadhan karena iman dan mengharap pahala niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu.” (HR.Muslim)

Satu pendidikan akhlaq yang nampak dalam sabda nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ini adalah bagaimana seseorang mentaati perintah Allah tabaraka wata’ala karena didorong oleh keimanan yang ada dalam dirinya kepada Dzat yang memerintahkan kepadanya tanpa diiringi dengan keraguan sedikitpun dan seseorang berharap balasan  dari amalnya tersebut kepada Allah tabaraka wata’ala bukan kepada yang lainnya. Di samping itu, seorang yang berpuasa dilatih untuk memiliki harapan yang sangat besar dalam dirinya bahwa dosa-dosa yang pernah dilakukannya akan mendapat pengampunan dari Dzat yang Maha Pengampun, yaitu Allah tabaraka wata’ala. Yang oleh karena itu, ia berusaha untuk mendapatkannya dengan jalan memperbaiki kualitas amalnya, menjadikan petunjuk Allah dan rasulnya sebagai panduan dalam beramal. Inilah dia akhlaq yang agung, yaitu seorang yang mengaku sebagai muslim ia tidak seenak perasaannya sendiri dalam beramal, namun ia mencocokkan terlebih dahulu amal yang akan dilakukannya tesrebut apakah ada petunjuknya dari Allah dan rasulnya ataukah tidak, sembari membenahi niatnya agar ikhlash karena Allah.   Allahu ‘alam. Bersambung insyaa Allah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *