Puasa Asyura, Puasa yang Utama

Sebentarlagi kita insya Allah memasuki hari ke-10 bulan Muharram. Pada saat itu ada sunnah nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu menunaikan puasa. Puasa pada saat itu memiliki keutamaan sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa riwayat hadis, 4 riwayat di antaranya, adalah :

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

«أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ»

“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (puasa di) bulan Allah Al-Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

Hadits ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Muharram -Asyura termasuk dalam cakupan keumumannya- adalah utama, bahkwan peringkat keutamaannya adalah setelah puasa (wajib) di bulan ramadhan.

Dari Abu Qotadah Al Anshoriy radhiallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari ‘Asyura’, beliau menjawab:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Ia (yakni : “Puasa ‘Asyura) akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Ini adalah informasi yang menunjukkan kehususan keutamaan puasa pada hari asyura, di mana dosa-dosa pada tahun yang telah berlalu di ampuni Allah ta’ala.

3. Ubaidillah bin Abu Yazid meriwayatkan bahwa ia pernah mendengar Ibnu Abbas ditanya tentang, “puasa ‘Asyura”. Beliau mejawab,

مَا عَلِمْتُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَامَ يَوْمًا يَطْلُبُ فَضْلَهُ عَلَى الأَيَّامِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ

“Tidaklah aku mengetahui bahwa Rasulullah berpuasa pada suatu hari di mana beliau mencari keutamaannya atas hari-hari yang lainnya kecuali hari ini.” (HR. Muslim, no.2718).

Tindakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini, yakni mencari keutamaan dengan berpuasa pada hari tersebut, menunjukkan pula akan keutamaan puasa pada hari tersebut.

4. Ibnu Abbas juga berkata,

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ

“Tidaklah aku melihat Nabi shallallohu ‘alaihi wasallam lebih menjaga puasa pada hari yang diutamakannya dari hari yang lain kecuali hari ini, yaitu ‘Asyura.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Penjagaaan beliau agar dapat berpuasa yang lebih daripada hari-hari yang lainnya, ini juga menunjukkan keutamaan puasa pada hari tersebut.

Singkat kata, Puasa ‘asyura adalah puasa yang utama, dan selayaknya seorang muslim melakukannya sebagai bentuk peneladanan terhadap sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bagaimana cara melaksanakannya?

Cara melaksanakan puasa asyura bisa disimak pada artikel : Tata Cara Puasa Asyuro

Penyusun : Amar Abdullah Abu Umair

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *