Pada tulisan sebelumnya, telah kita bahas hukum mendatangi dukun walau sekedar bertanya tanpa mempercayai omongannya, maka pada pembahasan kali ini, Al Hisbah akan memaparkan beberapan dalil akan fatalnya masalah mendatangi dukun, menanyainya dan percaya dengan perkataannya.
Didalam sebuah hadits, dengan tegas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memperingatkan:
(من أتى عرافاً أو كاهناً فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم)
“Barangsiapa yang mendatangi peramal atau dukun, kemudian mempercayai apa yang mereka katakan, maka sungguh ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam”. (HR Ahmad dll)
Apa maksud dari kufur dengan apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad? Yaitu kufur dengan Al Qur’an, karena didalam Al Qur’an dengan tegas Allah Ta’ala menyatakan bahwa tidak ada satupun yang mengetahui perkara ghaib selain-Nya, maka mempercayai dukun berarti tidak percaya dengan pernyataan Allah Ta’ala.
Namun sebagian masih belum puas, karena mereka melihat keajaiban pada dukun-dukun itu, karena apa yang mereka katakan itu benar-benar terjadi atau tepat, maka permasalahan ini sebenarnya pernah ditanyakan juga secara langsung kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, didalam sebuah hadits disebutkan:
عن عائشة رضي الله عنها قالت : سأل رسولَ الله صلى الله عليه وسلم ناسٌ عن الكهان فقال : ليس بشيء ، فقالوا : يا رسول الله إنهم يحدثونا أحياناً بشيء فيكون حقا ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : تلك الكلمة من الحق يخطفها من الجني فيقرها في أذن وليه فيخلطون معها مائة كذبة . رواه البخاري ( 5429 ) ومسلم ( 2228).
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata: Orang-orang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam perihal para dukun, maka beliau menjawab: “Jangan percayai mereka”, kemudian mereka berkata: Ya Rasulullah, terkadang mereka mengatakan sesuatu yang benar terjadi, maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab: “Predikis mereka yang benar terjadi itu berasal dari jin yang membisikkan ketelinga pembantunya (dukun), yang kemudian ia campur dengan 100 kebohongan”. (HR Muslim)
Cermati hadits diatas, Nabi tidak menampik bahwa prediksi peramal itu bisa saja benar, namun beliau menyebutkan bahwa pengetahuan akan perkara ghaib itu sejatinya bukan berasal dari diri mereka sendiri, bahwasanya mereka adalah manusia yang mengetahui ilmu ghaib, namun mereka mendapatkannya dari para syetan, yang disebutkan didalam ayat dan hadist bahwa ia mencuri berita di langit, dan sudah maklum juga bahwa mereka mendapatkan layanan dari syetan tersebut bukan tanpa tanda jasa, namun mereka memberikan tumbal, sesajen, dan yang paling utama adalah menjadi hamba iblis dengan kufur kepada Allah Ta’ala dan rasul-Nya. Kemudian ditambah pula tidak semua prediksi dukun itu dapat terjadi, karena sedari awalnya telah dibumbui dengan banyak kebohongan pula dari syetan yang membawa kabar dari langit itu.
Jadi, meminta pertolongan dukun ini adalah perkara yang sangat berat didalam islam, karena untuk keluar dari masalah bukan berarti mencari jalan pintas, namun seyogyanya menambah kesabaran dan ketakwaan, sebagaimana janji Allah Ta’ala bagi mereka yang kesusahan namun tetap bertakwa:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At Thalaq 2-3)
Karena pada hakikatnya yang mengujimu adalah Allah Ta’ala, maka hanya Dia lah yang dapat melapangkanmu kembali.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Instagram @hisbahnet,
Chanel Youtube Hisbah Tv