Pembaca yang budiman…
Pada hari-hari ini – di bulan Sya’ban tahun ke-2 H atau Februari 624 M – Allah ta’ala memerintahkan perubahan Qiblat dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram. Hal ini memberikan faedah – di antanya – tersingkapnya gedok orang-orang lemah dan orang-orang munafiq dari kalangan Yahudi yang telah meninggalkan barisan kaum muslim. Merekapun menyingkap hakikat diri mereka sendiri terhadap kaum muslimin. Mereka kembali pada kondisi awal mereka. Dengan demikian, bersihlah barisan kaum muslimin dari orang-orang yang pengecut dan berkhianat.
Pembaca yang budiman…
Barangkali, dalam peristiwa pengubahan arah qiblat terdapat isyarat yang lembut kepada permulaan babak baru yang tak akan berhenti sampai setelah perubahan kaum muslim terhadap qiblat ini. Atau, bukan sesuatu yang mengherankan qiblat suatu kaum berada di tangan musuh mereka. Meskipun qiblat tersebut benar-benar berada dalam genggaman musuh, maka pastilah pada suatu hari nantinya akan terbebaskan sepanjang mereka berpegang teguh terhadap kebenaran. Dan dengan perintah-perintah ini dan isyarat-isyarat darinya maka akan bertambahlah ketangkasan kaum muslimin dan akan semakin membara pula kerinduan mereka untuk berjihad di jalan Allah, menghadapi musuh-musuh mereka dalam medan tempur demi meninggikan kalimat Allah. Allahu a’lam
Sumber : الرحيق المختوم , ( ar-Rohiiq al Makhtuum ), Syaikh Shafiyyur Rahman al-Mubar Kafuury, penerbit : Daarul Hadis, Kairo
Artikel : www.hisbah.net
Gabung Juga Menjadi Fans Kami Di Facebook Hisbah.net | Dakwah Al-Hisbah | Hisbah.Or.Id