الخبر النبوي عن نكت سوداء في القلب إذا أذنب ذنبا
Nuktah Hitam dalam Hati
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إن المؤمن إذا أذنب ذنبا ؛نكت في قلبه نكتة سوداء ،فإذا تاب ونزع واستغفر ؛صقل قلبه ،وإن زاد زادت ،حتى تعلو قلبه،فذلك الران الذي ذكره الله عز وجل (كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ [المطففين :14] قال الترمذي هذا حديث [حسن ] صحيح .
Dari Abu Huroiroh, ia berkata, Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “ sesungguhnya seorang mukmin bila melakukan suatu dosa ; jatuhlah dalam hatinya sebuah titik hitam. Lalu apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar ; maka akan cemerlang kembali hatinya, (namun) jika ia mengulanginya kembali maka titik hitam ( dalam hatinya tersebut ) akan bertambah hingga melingkupi hatinya. Maka itulah al-Ron yang Alloh azza wajalla menyebutkannya (dalam firmanNya),
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka(Qs. Al-Muthoffifin : 14) (HR. at Tirmidzi di dalam Sunannya, ia mengatakan, “ hadis hasan shohih “).
Saudaraku kaum muslimin…
Demikianlah nabi kita yang terpercaya ucapannya menyampaikan berita kepada kita. Beliau memberitahukan kepada kita dampak buruk suatu dosa. Ia akan menjadi penyebab tertutupi hati sehingga ia tidak mampu lagi untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hati tidak lagi berfungsi. Bahkan, sangat boleh jadi ia mengalami kematian.
Sungguh alangkah bagusnya apa yang dikatakan Abdullah bin Mubarok, ia berkata :
رأيتُ الذُّنوبَ تُميتُ القلو بَ وقدْ يُورِثُ الذُّلَّ إدمانُها
وتَركُ الذُّنوبِ حياةُ القلو بِ وخيرٌ لنفسِكَ عصيانُها
Aku melihat dosa itu mematikan hati dan terkadang mewariskan kehinaan bila terus saja dosa itu dilakukan.
Dan, meninggalkan dosa merupakan kehidupan hati dan merupakan kebaikan bagi dirimu bila engakau enggan melakukannya.
Semoga Alloh melindungi hati kita dari mengalami kematian. Aamiin. Wallohu a’lam.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam, beserta keluarga dan para sahabatnya. ( Abu Umair )
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet