Pembaca yang budiman,
Pada bagian pertama tulisan ini penulis telah sebutkan salah satu ungkapan yang oleh banyak atau sebagian orang dinisbatkan kepada nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- padahal hal tersebuut tidaklah valid dari beliau. Yaitu, ungkapan,
شهر أوله رحمة وأوسطه مغفرة واخره عتق من النار
(Ramadhan) adalah bulan yang pertamanya adalah rahmat, pertegahannya maghfirah (ampunan), dan akhirnya adalah pembebasan dari (siksa) Neraka.
Berikut ini contoh ungakapan lainnya yang dinisbatkan kepada beliau yang tidak valid penisbatannya, yaitu, ungkapan,
نوم الصائم عبادة
(Tidurnya Orang yang Tengah Berpuasa adalah Ibadah)
Kelanjutan dari ungkapan ini adalah,
وصمته تسبيح وعمله مضاعف ودعاؤه مستجاب وذنبه مغفور
Diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan(pahalanya), doanya diijabahi, dan dosanya diampuni.
Ungkapan ini diriwayatkan oleh al-Baihaqiy, ad-Dailamiy dan Ibnu Najjar dari hadis Abdullah bin Abi Aufa al-Aslamiy. Imam al-Baihaqiy setelah menyebutkan ungkapan ini, ia berkata : Ma’ruf bin Hasan, yakni, salah seorang perowi hadis tersebut adalah seorang rawi yang lemah, sementara Sulaiman bin Amr lebih lemah daripadanya. Selesai perkataan beliau
Al-‘Iraqiy mengatakan : Sulaiman an-Nakha’iy salah seorang pendusta. Selesai perkataan beliau.
Al-Munawi di dalam Syarh al-Jami’ mengatakan : di dalamnya juga terdapat (rowi yang bernama Abdul Malik bin Umair, Imam Ahamad berkomentar (tentang rawi ini) : Mudhtharrib al-Hadis (hadisnya kacau)
(lihat, Takhrij Ahadiits Uhya Ulumiddin, oleh Mahmud al-Haddad, 2/605)
Sumber :
Ahadiitsun Dha’iifatun Yuktsiru Dzikruha Fii Ramadhan, dalam “ Mukhalafaatu Ramadhan”, hal. 132, dikumpulkan oleh Abdul Aziz bin Muhammad as-Sadhan, penerbit : Daarul Muslim.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,