Menuduh Wanita Baik-baik Melakukan Zina

Allah ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuata zina), mereka dilaknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar (Qs. An-Nur : 23)

Dan Allah juga berfirman,

وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلَا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuaa zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka cambuklah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali cambuk, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik (Qs. An-Nur : 4)

Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda,

اِجْتَنِبُوْا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ …. فَذَكَرَ مِنْهَا : قَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ

Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan” …lalu beliau menyebutkan di antaranya adalah : “menuduh wanita baik-baik, yang lengah lagi beriman, melakukan zina.”

Nabi-shallallahu ‘alahi wasallam- juga bersabda,

اَلْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Orang muslim (yang sejati) itu adalah orang yang mana kaum muslimin selamat dari (gangguan) lidah dan tangannya (Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari, no. 10; dan muslim, no. 40, Abu Dawud, no. 2481 dan an-Nasai, 8/105)

Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- juga bersabda,

ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ ! وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسُ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

Semoga engkau ditinggal mati ibumu ; tidaklah yang menyebabkan manusia dijerembabkan batang hidungnya (di Neraka) pada hari Kiamat, melainkan disebabkan lidah mereka (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2619, dan beliau berkata, “Ini adalah hadits hasan shahih.” )

Dan Allah ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

dan orang-orang yang menyakiti orang-orang Mukminin dan Mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesunngguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata (Qs. Al-Ahzab : 58)

Dan Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- juga bersabda,

مَنْ قَذَفَ مَمْلُوْكَهُ بِالزِّنَا أُقِيْمَ عَلَيْهِ الْحَدُّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ كَمَا قَالَ

Barangsiapa yang menuduh sahayanya melakukan zina, maka hukum had akan ditegakkan atasnya pada hari Kiamat, kecuali bila memang benar seperti yang dia katakan(tuduhkan). Muttafaq ‘Alaih

Sedangkan orang yang menuduh Ummul Mukminin, Aisyah (melakukan zina), setelah ayat turun menyatkan beliau bersih dari tuduhan tersebut, maka dia adalah seorang yang mendustakan al-Qur’an, maka dia dihukum mati.

Sumber :

Dinukil dari “Kitab al-Kabair Wa Tibyani al-Mahariim”, Abu Badillah Muhammad bin Ahmad Utsman adz-Dzahabiy (Ed.Indo, hal. 63)

Amar Abdullah bin Syakir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *