Penguasa adalah pihak yang paling wajib untuk menegakkan Amar Makruf Nahi Munkar, hal itu dikarenakan penguasa dapat melakukan apa yang tidak bisa rakyat biasa lakukan ketika dihadapkan kepada kemungkaran yang merajalela secara luas, maka penguasa dengan tangannya (kekuasaannya), lisannya (medianya) dan hatinya haruslah yang terdepan dalam melarang, mencegah, menumpas tiap kemungkaran yang terjadi dalam lingkup kekuasaannya, mengapa?..
“karena seorang pemimpin yang soleh pasti faham bahwa kemakmuran kekuasaannya tergantung dengan seberapa ia menjaga norma-norma agama dalam keberlangsungan kekuasaannya. Berikut terdapat satu kisah yang bisa kita petik banyak pelajaran darinya yang akan kita sebutkan belakangan:
“Khalifah Al Mu’tadhid adalah salah seorang dari Khalifah Daulah Abbasiyah, satu hari terjadi sebuah kejadian yang membuat heboh seisi istana, yang mana sang khalifah menghukum mati dokter pribadinya yang bernama Ahmad bin At Thayyib, tentu kejadian sangat menggegerkan, seorang dokter pribadi khalifah yang tentu saja bukan sekedar dokter biasa, dan bukan pula rakyat biasa namun juga sudah mendapat kehormatan yang besar. Akhirnya perkara ini ditanyakan langsung kepada sang khalifah oleh seseorang yang bernama Ibnu Hamdun, ia berkata:
“Wahai khalifah… Ahmad Bin At Thayyib itu dokter pribadimu, orang terdekatmu dan putra negerimu juga, kenapa engkau bisa sampai menghukum mati dirinya?”, Di jawablah oleh sang khalifah yang soleh lagi muslih ini:
“Awalnya aku juga tidak percaya dengan kabar yang tersiar bahwa dokterku itu seorang zindiq (munafik/penyebar faham sesat), hingga suatu saat ia mendatangiku dan membujukku agar ikut kedalam agamanya itu (zindiq), maka kukatakan padanya:
“Bagaimana bisa aku ikut menjadi zindiq sepertimu sedangkan aku adalah keturunan paman Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam yang sedang menjalankan tugas-tugasnya, khalifah dimuka bumi, jika aku juga menjadi zindiq, sifat apa yang pantas untukku?” dan rupanya peringatanku ini tak ia dengarkan dan malah terus semakin bersemangat mempengaruhiku, hingga akhirnya kuputuskan untuk menghukum matinya”.
Seorang Khalifah soleh yang tegas dalam mengambil sikap, dan seorang zindiq yang tak tahu malu.
Menjalankan pesan-pesan agama memang dapat dilakukan oleh tiap-tiap individu, namun dalam bagian menumpas kemungkaran juga tidak ada yang lebih sempurna penegakannya jika ditegakkan selain penguasa, namun juga tidak ada kemungkaran yang paling mengerikan selain kemungkaran yang disemai dan dipelihara oleh penguasa itu sendiri, contohnya seperti beberapa khalifah terdahulu yang terpengaruh dengan pemahaman sesat bahwa Al Qur’an adalah Makhluk dst.
Dari sini dapat juga ditarik pelajaran penting, bahwa kita juga berkewajiban untuk menjaga para pemimpin kita, memperhatikan agama mereka, dan terus menasehati mereka dengan batas kemampuan kita, dan tidak lupa terus membarenginya dengan doa untuk kebaikan mereka dan negeri ini.
Semoga Allah Ta’ala menjaga para pemimpin kaum muslimin dan menjaga keamanan negeri-negeri kaum muslimin di manapun, dan kembalinya kaum muslimin kepangkuan Al Qur’an dan Sunnah.
Penulis: Muhammad Hadhrami Bin Ibrahim
Rujukan:
نحو مفهوم شامل للاحتساب ص ٩١
تأليف: عبد الله بن عبد الرحمن الوطبان