Wahai hamba-hamba Allah subhanahu wa ta’ala, ketahuilah -semoga Allah merahmati Anda- bahwa salah satu perkara yang Allah perintahkan kepada kita sebagai hamba-hamba yang beriman kepadaNya adalah hendaknya kita bertaubat kepadaNya, Allah berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah-wahai orang-orang yang beriman” (QS. An-Nuur : 31)
Saudaraku, muslim dan muslimah.
Sungguh terdapat keteladanan yang sangat baik pada diri orang yang paling beriman kepada Rabbnya, dialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau banyak melakukan perkara yang diperintahkan oleh rabb kita ini, Beliau bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada rabb kalian, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah sebanyak 100 kali dalam sehari.” (HR. Al-Bukhari). Dalam riwayat lain, “70 kali”.
Saudaraku, muslim dan muslimah.
Bila mana beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertaubat/memohon ampun dalam seharinya demikian itu jumlahnya. Bahkan disebutkan dalam sebuah riwayat lain yang shahih bahwa beliau melakukannya dalam satu majlis sebanyak 70 kali, maka bagaimana halnya dengan orang yang kedudukannya jauh di bawah beliau -seperti kita semua ummatnya-, bahkan bagaimana halnya dengan orang-orang yang sering kali lalai kepada rabbnya, seringkali melakukan dosa-dosa dan kesalahan, seperti kita.
Maka, kita seharusnya memperbanyak bertaubat kepada Allah ‘azza wajalla dalam seluruh kondisi kita sebagai bentuk peneladanan kepada nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sosok pribadi yang Allah telah memberikan ampunan kepadanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang.
Dan, taubat yang seharusnya dilakukan oleh seorang hamba adalah hendaknya dilakukan dengan sebenar-benarnya, sebagaimana yang diperintahkanNya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan yang sebenar-benarnya.” (QS. At-Tahrim : 8)
Wahai orang-orang yang beriman, yang membenarkan Allah dan RasulNya dan yang menjalankan syari’at-Nya, kembalilah kalian dari dosa-dosa kalian kepada ketaatan kepada Alah dengan bentuk kembali yang tidak ada lagi kemaksiatan sesudahnya.
Taubat yang benar, taubat yang sungguh-sungguh yang akan menjadi sarana terhapusnya kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya, taubat yang akan menjadikan pelakunya fresh kembali setelah sebelumnya dalam keadaan kusut, taubat yang akan menyatukan kembali perkara yang sebelumnya tercerai beraikan oleh dosa-dosa. Taubat yang akan menahan pelakunya dari kembali melakukan perkara-perkara yang mendorongnya melakukan pelanggaran-pelarangan kepada Rabbnya. Taubat yang kemudian diiringi dengan melakukan berbagai bentuk amal sholeh. Itulah taubat yang sebenar-benarnya. Allah berfirman,
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا
“Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS. Al-Furqon : 71)
Sungguh, bilamana seseorang melakukan hal demikian, ia akan mendulang keberuntungan sebagaimana yang Allah janjikan. Allah berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah-wahai orang-orang yang beriman agar kalian beruntung.” (QS. An-Nuur : 31)
Dia juga berfirman,
فَأَمَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِينَ
“Adapun orang yang bertaubat dan beriman, serta mengerjakan amal yang saleh, semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Qashash : 67)
Saudaraku, muslim dan muslimah.
Di antara keuntungan yang dikhabarkan oleh Allah ta’ala yang akan didulang oleh orang-orang yang benar-benar bertaubat kepadaNya, adalah
1. Diterimanya Taubatnya
Allah ta’ala berfirman,
فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Maka barangsiapa bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah : 39)
2. Terampuninya dosanya
Allah berfirman,
مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-An’am : 54)
3. Ditutupinya Kesalahannya
Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu…” (QS. At-Tahriim : 8)
4. Digantinya keburukan dengan Kebaikan
Allah berfirman,
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ
“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.” (QS. Al-Furqon : 70)
Akhirnya, semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk banyak memohon ampun dan bertaubat kepadaNya. Sehingga, kita akan mendulang berbagai keberuntungan yang telah dikabarkanNya di dalam kitabNya dan telah disampaikan oleh RasulNya di dalam sunnahNya.
Wahai Dzat yang Mahapengampun lagi Mahapengasih dan Mahapenyayang, ampunilah dosa dan kesalahan hamba, Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Allahumma Aamiin.
Penyusun : Amar Abdullah Abu Umair bin Syakir
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet