Mendapatkan Bulan Ramadhan, Tapi Masih Mempunyai Hutang

Soal : ada orang yang ketika datang bulan ramadhan dia masih punya hutang puasa ramadhan tahun lalu. Berdosakah dia dalam hal ini? Haruskah ia membayar kafarat (denda)?

Jawab : orang yang mempunyai hutang puasa ramadhan dia wajib mengqodhonya sebelum ramadhan berikutnya. Dan dia boleh mengakhirkan puasa qodho tersebut sampai bulan sya’ban. Jika ramadhan berikutnya telah tiba sementara dia belum mengqodho puasa ramadhan tahun lalu tanpa alasan yang syar’i, maka dia berdosa.

Dalam hal ini dia harus mengqodho puasa tersebut dan memberi makanan kepada fakir miskin, satu hari satu orang. Hal ini berdasarkan fatwa sejumlah shahabat. Adapun jumlah makanan pokok tersebut adalah setengah sho’ makanan pokok setempat untuk satu hari puasa. Diberikan kepada orang-orang miskin walaupun satu.

Adapun jika keterlambatan mengqodho tersebut disebabkan karena sakit atau safar(musafir), maka dia wajib mengqodho saja dan tidak wajib memberi makan kepada faqir miskin. Hal ini berdasarkan firman Allah subhanahu wata’ala,

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain”. ( QS. Al Baqarah : 184)

Dan Allah subhanahu wata’ala Maha penolong.

Sumber :  al Fatawa Juz Tsani, Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz. Edisi Indonesia : Fatawa bin Baaz II , penerbit : At Tibyan, Solo. Hal.240.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *