Dari Ubadah bin Shamit –رَضِيَ اللهُ عَنْهُ-, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنْ الْعَمَلِ
Barang siapa bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah saja, tidak ada sekutu baginya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya; dan bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan utusannya dan kalimatnya yang disampaikannya kepada Maryam serta ruh darinya ; dan bahwa Surga adalah benar adanya dan neraka adalah benar adanya, maka Allah pasti memasukannya ke dalam Surga bagaimanapun amal yang telah diperbuatnya. (HR. Al Bukhari, no. 3435)
Faedah :
Dari hadis yang mulia ini, kita dapat memetik beberapa faedah darinya, di antaranya,
- Kalimat Syahadat adalah persaksian dengan menghadirkan hati, meyakini dan mengetahui hakikat yang ia persaksikan.
- Orang yang bersaksi لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ, maka dia wajib meyakini bahwa tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah saja.
- لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ mempunyai dua rukun yaitu An Nafyu dan Al itsbat. An Nafyu artinya menafikan (menolak dan mengingkari) semua yang disembah selain Allah. Adapun Al itsbat yaitu menetapkan seluruh bentuk ibadah hanya kepada Allah ﷻ
- Syahadat (persaksian) لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ yaitu mengucapkan لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ dengan mengetahui maknanya serta mengamalkan konsekwensinya, baik secara lahir maupun batin.
- Yang dituntut dari kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ adalah menafikan atau mengingkari kesyirikan serta mengikhlaskan perkataan serta perbuatan hanya untuk dan karena Allah ﷻ , baik itu perkataan hati dan lisan, serta perbuatan hati dan anggota badan.
- Kalimat لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ merupakan kalimat yang agung, harus dipenuhi tiga hal berikut : (1) mengucapkannya, (2) mengetahui maknanya, dan (3) mengamalkan konsekwensinya.
- Dalam kalimat syahadat terkandung pernyataan berlepas diri dari agama orang musyrik.
- Berlepas diri dari agama Yahudi dan Nasrani, karena orang Yahudi mengingkari ‘Isa dan orang Nasrani berlebih-lebihan terhadap ‘Isa –عَلَيْهِ السَّلَامُ- sampai menjadikannya sebagai tuhan. Dan juga, Yahudi dan Nasrani keduanya kafir terhadap Nabi Muhammad ﷺ.
- Berlepas diri dari tiga agama;
- Agama kaum musyrikin, yaitu dengan syahadat لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ dan مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ .
- Agama Yahudi
- Agama Nasrani, keduanya dengan bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasulnya.
- Wajib berlepas diri dari seluruh golongan kafir dan kaum musyrikin yang menyembah selain Allah ﷻ .
- Keutamaan tauhid, yaitu dengan tauhid yang dimiliki seseorang, Allah ﷻ menghapus dosa-dosanya.
- Luasnya keutamaan dan kebaikan Allah ﷻ .
- Hadis ini sebagai bantahan terhadap kelompok sesat Murji’ah yang mengatakan bahwa mengucapkan syahadat saja sudah cukup untuk dikatakan beriman. Menurut mereka, amal tidak masuk iman.
- Wajib bersaksi bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba Allah dan utusannya dan beliau ﷺ adalah Nabi dan Rasul yang terakhir.
- Rasulullah ﷺ adalah hamba yang tidak boleh disembah dan Rasul yang tidak boleh didustakan.
- Setiap muslim dan Muslimah wajib taat kepada Rasulullah ﷺ , menjauhi larangAn larangannya, membenarkan semua yang disampaikan beliau ﷺ dalam riwayat-riwayat yang shahih.
- Kaum muslimin wajib beribadah kepada Allah menurut syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ .
- Kaum muslimin tidak boleh mengadakan sesuatu yang baru dalam agama yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ .
- Orang yang mengucapkan syahadat Muhammad Rasulullah maka dia wajib mencintai beliau ﷺ .
- Konsekwensi cinta kepada Rasul ﷺ yaitu ittiba‘ (mengikuti syariat) dan ibadah yang dicontohkan oleh beliau ﷺ .
- Tidak boleh berbuat syirik dan bid’ah karena Rasulullah ﷺ
- Wajib menjauhi sikap ifrath (berlebihan) dan tafrith (menyepelekan) pada para Nabi dan orang-orang Shaleh. Kita tidak boleh mengingkari keutamaan mereka, namun juga tidak berlebihan terhadap mereka sampai memalingkan ibadah yang seharusnya hanya untuk Allah ﷻ dialihkan untuk mereka.
- Nabi ‘Isa -عَلَيْهِ السَّلَامُ- adalah hamba Allah dan Rasuln
- Nabi ‘Isa -عَلَيْهِ السَّلَامُ- bukan tuhan dan bukan pula anak tuhan.
- Orang Yahudi dan Nasrani setelah Nabi ﷺ diutus , maka mereka wajib masuk ke dalam agama Islam. Jika tidak, maka mereka kafir dan pasti masuk Neraka dan kekal di dalamnya.
- Nabi ‘Isa -عَلَيْهِ السَّلَامُ- diciptakan oleh Allah ﷻ tanpa ayah, beliau diciptakan dengan kalimat كُنْ (jadilah).
- Nabi ‘Isa -عَلَيْهِ السَّلَامُ- diciptakan dari ruh-ruh yang Allah ciptakan.
- Setiap Muslim wajib meyakini bahwa Surga dan Neraka itu adalah benar.
- Setiap Muslim wajib meyakini tentang adanya hari Kiamat, hari dibangkitkan seluruh makhluk menuju Allah ﷻ .
- Surga dan Neraka sudah diciptakan dan sudah ada sekarang.
- Setiap Muslim dan Muslimah wajib mentauhidkan Allah dan menjauhkan syirik serta melakukan amAl amal shalih dengan ikhlash dan ittiba‘ agar ia dimasukan ke Surga dengan rahmat Allah ﷻ .
- Setiap Muslim dan Muslimah wajib menjauhkan perbuatan dosa dan maksiat, kerena semua itu bisa menyeretnya ke Neraka.
- Wajib bertaubat kepada Allah atas semua dosa dan maksiat.
- Orang yang bertauhid kepada Allah dengan yakin, jujur dan ikhlas akan dimasukkan ke Surga meskipun amalannya sedikit.
Wallahu A’lam
Amar Abdullah bin Syakir