Pembaca yang budiman…

Terkadang seorang ayah atau seorang ibu gagal mengungkapkan rasa cinta kepada anak-anaknya karena orang tua lebih memusatkan perhatian pada kesalahan mereka dan melupakan atau mengesampingkan kebaikan-kebaikan mereka, atau para orang tua menceritakan kelebihan-kelebihan yang lain yang tidak ada pada diri anaknya. Padahal ini adalah kesalahan dalam metode pendidikan, karena memuji si anak memilki pengaruh yang efektif dalam dirinya. Pujian itu akan menggerakkan perasaannya dan membuatnya segera-dengan penuh keseriusan dan rasa riang- memperbaiki perilaku dan perbuatan-perbuatannya. Inilah yang ditegaskan oleh Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam– kepada kita ketika beliau memperingatkan pentingnya memuji si kecil jika kita menghendakinya bersikap sesuai dengan kebaikan yang kita inginkan.

Imam al-Bukhari meriwayatkan bahwa ibnu Umar –semoga Allah meridhainya- berkata, “Pada masa kehidupan Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam– ada seorang laki-laki yang apabila bermimpi, ia menceritakannya kepada Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam-. Maka akupun berharap dapat bermimpi, lalu menceritakannya kepada Rasulullah. Pada waktu itu aku masih muda dan aku tidur di masjid pada masa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam-. Kemudian aku bermimpi seolah-olah dua orang malaikat memegangku lalu membawaku ke Neraka. Seakan-akan Neraka itu berjurang seperti dalamnya sumur, seakan-akan ia (neraka) memiliki dua tanduk dan seakan-akan di dalamnya ada orang-orang yang telah aku kenal. Lalu aku mulai berkata,”Aku berlindung kepada Allah dari api Neraka”. Lanjut beliau, “Lalu datanglah seorang malaikat lain menjumpai kami dan berkata kepadaku,”Seberapa takutkah engkau ?” Kemudian aku menceritakan mimpi tersebut kepada Hafshah (yakni, saudarinya-pen). Lalu ia menceritakannya kepada Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam– sehingga beliau berkata,”Sebaik-baik orang adalah Abdullah seandainya ia shalat disebagian malam”. Semenjak itu Abdullah tidak tidur malam kecuali hanya sedikit.

Demikianlah pengaruh pujian pada diri Abdullah bin Umar. Beliau berubah dari tidur-tiduran dan bermalas-malasan menjadi terbangun dan mengerjakan shalat malam.

Wahai para orang tua yang budiman…

Jika Anda ingin dicintai oleh anak-anak Anda, maka cintailah mereka terlebih dahulu dan buatlah mereka merasakan cintamu itu. Agar Anda berhasil dalam tugas ini, maka “memuji mereka atas kebaikan mereka” merupakan bagian dari kunci sukses bagi Anda. Lihatlah sesuatu yang baik pada diri anak-anak Anda dan ceritakan kepada mereka tentang hal itu. Sesuatu yang baik itu pasti ada. Sekalipun manusia berbeda dan berlainan, akan tetapi pada diri tiap-tiap diri mereka, anak-anak Anda, pasti Anda temukan sesuatu yang baik.

Wahai para ayah…wahai para ibu…

Di mana sepantasnya saya dan Anda mulai mengaplikasikan resep yang memukau berupa pujian dan penghargaan ini ? Mengapa tidak kita mulai di dalam rumah kita ? saya tidak tahu tempat lain yang sangat membutuhkan hal itu selain dari rumah kita, dan saya juga tidak tahu tempat lain yang sangat kekurangan hal itu selain dari rumah kita !

Semoga saya dan Anda mendapat bimbingan Allah untuk melakukan kebaikan yang disyariatkan dan melakukan perbaikan untuk kebaikan kita dan keluarga kita, anak dan pasangan hidup kita. Aamin

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya.

Penulis : Amar Abdullah bin Syakir

Sumber :

Disarikan dari, “Kaefa Takuunu Aban Najihan; Halaqaat Tarbawiyah Hadifah”, Abdullah Muhammad Abdul Mu’thi. Dengan sedikit rubahan redaksional.

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *