Bulan suci ramadhan tinggal beberapa hari saja, dan adalah sebuah nikmat yang besar ketika seseorang dipanjangkan umurnya oleh Allah Ta’ala sehingga dapat menjalankan ibadah puasa.
Demikian karena pada bulan puasa pahala akan dilipatgandakan dan dosa-dosa akan mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam:
إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Artinya: Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan): Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah ta’ala memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka (HR Tirmidzi).
Dan sabda-Nya:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim).
Puasa Ramadan salah satu syarat wajibnya adalah baligh, maka bagi para orangtua agar betul memperhatikan perkembangan anak, sudah wajib puasa atau belum.
Untuk mengetahuinya, ada 3 tanda baligh, salah satunya saja sudah ada, maka sudah baligh, yaitu:
1- Mimpi Basah
2- Tumbuhnya bulu kemaluan
3- Jika satu atau kedua tanda tidak kunjung muncul, maka batas akhir seorang anak pasti sudah baligh adalah umurnya sudah mencapai 15 tahun hijriyah.
Perhatikan, hitungannya adalah dengan tahun hijriyah bukan masehi, maka artinya seorang anak berusia 15 tahun lebih cepat dari hitungan masehi yang mana kita terbiasa dengannya itu perhitungan ulang tahun.
Jadi, ini menjadi salah satu tugas orangtua dalam mendidik anaknya dengan Islam.
Maka, menjelang kedatangan bulan ramadan pastikan status anak, apakah sudah wajib puasa atau belum.
Karena jika ternyata sudah baligh namun tidak puasa, maka sudah akan menanggung dosa karena sudah mukallaf.
Dan bukan hanya sebelum, di pertengahan bulan ramadan seorang anak juga bisa jadi baligh di saat itu.
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[QS at-Tahrîm:6]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Para ahli fiqih berkata: ‘Demikian juga (anak-anak dilatih) tentang puasa, agar hal itu menjadi latihan baginya untuk melaksanakan ibadah, supaya dia mencapai dewasa dengan selalu melaksanakan ibadah dan ketaatan, serta menjauhi kemaksiatan dan meninggalkan kemungkaran, dan Allâh Yang Memberikan taufiq”. (Tafsir Ibnu Katsîr, surat at-Tahrîm ayat ke-6)
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menuntun kita ke amal salih dan menerima pahalanya.
Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: Hisbahtv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor