Keutamaan Mendidik Anak Perempuan

Anak perempuan adalah buah hati dan penyejuk jiwa. Mereka adalah penyejuk pandangan mata bapak dan ibunya di dunia maupun di akhirat. Mereka adalah anugerah dari Allah ta’ala yang diberikannya kepada siapa saja yang dikehendakiNya.

Nantinya mereka akan menjadi para ibu, saudari, dan istri. Maka, memperhatikan mereka, mendidik mereka merupakan kebutuhan dan bahkan memiliki keistimewaan tersendiri.

Wahai para orang tua…

Sungguh, mendidik anak perempuan merupakan sarana untuk dapat mewujudkan pelindung dari siksa neraka. Aisyah mengatakan:

دخلت امرأة ومعها ابنتان لها تسأل، فلم تجد عندي شيئاً غير تمرة، فأعطيتها إياها فقسمتها بين أبنتيها، ولم تأكل منها ثم قامت فخرجت، فدخل النبي وسلّم علينا فأخبرته فقال: “من ابتلي من هذه البنات بشيء فأحسن إليهن كن له ستراً من النار”

Pernah ada seorang wanita bersama dengan dua anak perempuannya masuk menemui ku, ia meminta sesuatu kepadaku, namun aku tak mendapati sesuatu untuk diberikan kepadanya melainkan sebutir kurma. Maka, aku pun kemudian memberikan kurma tersebut kepada wanita tersebut, lalu ia membelah kurma tersebut menjadi dua dan memeberikan kepada kedua anaknya masing-masing separohnya.



Wanita tersebut tak sedikitpun mengonsumsi kurma tersebut. Kemudian, wanita tersebut keluar. Lalu, Nabi masuk rumah, beliau beruluk salam kepada kami. Lalu, aku memberitahu beliau (tentang wanita tersebut). Lalu, beliau bersabda, siapa yang diuji dengan sesuatu pada anak-anak perempuan lalu ia berlaku baik kepada mereka, maka mereka dapat menjadi penghalang yang menghalangi dari siksa Neraka (HR. Al-Bukhari, No.1418, 5995 dan Muslim, No.2629)

Wahai para orang tua…

Dalam hadis ini sedemikian tampak betapa luar biasanya kasih sayang sang ibu. Dan, dalam sabda beliau, “siapa yang diuji dengan sesuatu pada anak-anak perempuan” menunjukkan bahwa hal tersebut berlaku pula sekalipun anak perempuannya hanya satu orang saja.

Wahai para orang tua…

Mendidik anak perempuan secara baik, menjadi sarana pengantar orang tua untuk masuk Surga. ‘Aisyah mengatakan:

جائتني مسكينة تحمل ابنتين لها فأطعمتها ثلاث تمرات فأعطت كل واحدة منهن تمرة ورفعت إلى فيها تمرة لتأكلها فاستطعمتها ابنتاها فشقت التمرة التي كانت تريد أن تأكلها بينهما فأعجبني شأنها، فذكرت الذي صنعت لرسول الله فقال: “إن الله قد أوجب لها بها الجنة، أو أعتقها بها من النار”

Pernah datang kepadaku seorang wanita yang miskin sembari membawa kedua anak perempuannya. Lalu, aku memberikan kepadanya tiga buah kurma. Lalu, ia memberikan kepada masing-masing anaknya satu buah kurma. Lalu, ia mengangkat kurma satunya ke mulutnya untuk memakannya.

Namun, tiba-tiba kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka, wanita itupun membelah kurma yang hendak dimakannya tersebut menjadi dua lalu diberikan kepada kedua anaknya (masing-masing separohnya). Sungguh hal tersebut membuatku takjub.

Lalu, aku pun memberitahukan apa yang diperbuat wanita tersebut kepada Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam-, (mendengar penuturanku) maka Rasulullah bersabda,“ sesungguhnya Allah telah mewajibkan Surga untuknya disebabkan karena perbuatannya tersebut, atau karena perbuatannya tersebut Allah membebaskannya dari siksa Neraka.” (HR. Muslim, No.2630)

Wahai para orang tua…

Peristiwa yang disebutkan dalam hadis ini serupa dengan apa yang telah disebutkan dalam hadis sebelumnya hanya saja dalam hadis ini pengorbanan sang ibu lebih tampak, dan lebih kentara dalam hal mendahulukan orang lain di mana sang ibu tidak sedikitpun mengonsumsi kurma tersebut, ia lebih mengedepankan kebutuhan anaknya dibanding dirinya sendiri.

Wahai para orang tua…

Mendidik anak perempuan juga menjadi sarana untuk meningkatkan derajat orang tua di sisi Allah ta’ala. Anas bin Malik berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda:

“من عال جاريتين حتى تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو”، وضم أصابعه،

Siapa yang memelihara dua anak perempuan hingga keduanya dewasa, ia akan datang pada hari kiamat nanti saya dan dia (beliau merapatkan jari jemari tangannya) (HR.Muslim, No.2631)

Wahai para orang tua…

Di dalam hadis ini terdapat kabar gembira bagi orang yang dikaruniai dua anak perempuan lalu ia memperbaiki pedidikan keduanya, memberikan nafkah kepada keduanya, niscaya nantinya pada hari kiamat akan dikumpulkan bersama Al-Mushtafa Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam-, ia akan senantiasa dekat dengan beliau ibarat dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah ketika keduanya digabungkan satu sama lainnya.

Maka, hal demikian itu merupakan keutamaan dan kebanggaan. Karena, siapa yang nantinya posisinya dekat dengan Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam– di hari yang agung tersebut di mana kondisinya sedemikian mencekam lagi menakutkan ia akan termasuk golongan yang mendapatkan rasa aman dengan izin Allah ta’ala– dari kedahsyatan hari tersebut. Dan dalam sebuah riwayat disebutkan:

“من عال جاريتين دخلت أنا وهو الجنة كهاتين”، وأشار بأصبعيه

Siapa yang memelihara dua anak perempuan, niscaya aku dan dia masuk surga seperti kedua hal ini, (perowi berkata) dan beliau memberi isyarat dengan kedua jari tangan beliau (HR. At Tirmidzi, No.1914)

Makna hal ini adalah bahwa pelakunya termasuk golongan otang-orang yang lebih awal masuk ke dalam Surga. Adapun keutamaan mendidik seorang anak perempuan. Ibnu Abbas berkata, Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam-bersabda:

“من كانت له أنثى فلم يئدها ولم يهنها ولم يؤثر ولده عليها – قال: يعني الذكور – أدخله الله الجنة”

Barangsiapa memiliki seorang anak perempuan, ia tidak menyakitinya, tidak pula menghinakannya, anak laki-lakinya tidak mempengaruhinya untuk lebih mendahulukannya atas anak perempuannya, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam Surga (HR. Abu Dawud, No.5146, Al-Hakim, 4/177)

Wahai para orang tua…

Di dalam Hadits nabawi dijelaskan mengenai beberapa syarat bagi orang yang menginginkan masuk ke dalam Surga dengan memperlakukan anak perempuannya secara baik. Tiga syarat tersebut yaitu:

1. Menghidupi dan tidak menyakitinya, tidak seperti kelakuan orang-orang jahiliyah dulu yang memperlakukkan anak perempuan mereka secara tidak baik (seperti, menguburnya hidup-hidup dll).

2. Memuliakannya, tidak memperlakukannya dengan perendahan dan penghinaan.

3. Tidak menjadikan Anak yang laki-laki lebih diutamakan dibanding anak yang perempuan. Tetapi mempergauli mereka semuanya secara baik, tidak membeda-bedakan antara satu sama lainnya.

Maka, barang siapa yang bebenar menerapkan persyaratan ini maka ia layak untuk mendapatkan pahala yang agung ini, yaitu, masuk ke dalam Surga.

Wahai para orang tua …

Mendidik anak-anak perempuan juga dapat menjadi sarana yang akan menghalangi seseorang dari siksa neraka. Dari Uqbah bin Nafi’, ia berkata, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda:

“من كان له ثلاث بنات فصبر عليهن وأطعمهن وسقاهن وكساهن من جدته – أي مما يجد – كن له حجاباً من النار يوم القيامة”

Barangsiapa memiliki tiga anak wanita, ia sabar (dalam mendidiknya), ia memberinya makan, memberinya minum, memberinya sandang dari apa yang didapatkannya, niscaya mereka (anak-anak perempuannya tersebut) dapat menjadi sarana yang akan menghalanginya dari siksa neraka kelak pada hari kiamat (Shahihul Jami’, No.6488)

Wallahu a’lam

Sumber :

Kitab, “زيادة الحسنات في تربية البنات “ (Ziyaadatu al-Hasanaati Fii Tarbiyati al-Banaati, 1/13) karya, Muhammad bin Ali al-‘Arfaj.

Penerjemah : Amar Abdullah bin Syakir

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *