Keutamaan Memurnikan Tauhid Kepada Allah ta’ala

Keutamaan Memurnikan Tauhid Kepada Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

Allah-سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى- berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ [الأنعام : 82]

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk “(Qs.al-An’am : 82)

Pembaca yang budiman…

Ayat yang agung ini menunjukkan agungnya keutamaan memurnikan iman dan tauhid dari noda syirik (menyekutukan Allah), karena hal ini merupakan sebab utama seorang hamba meraih semua kebaikan dan kemuliaan di sisi Allah, yaitu keamanan dan petunjuk dari-Nya di dunia dan akhirat (Lihat, al-Qaul al-Mufid, 1/58)

Ibnu Katsir –رَحِمَهُ اللهُ –berkata, “Arti ayat ini adalah bahwa orang-orang yang memurnikan ibadah (tauhid) kepada Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya dengan sesuatu apapun, mereka inilah yang akan mendapatkan keamanan (keselamatan) pada hari Kiamat serta selalu mendapatkan petunjuk-Nya di dunia dan akhirat (Tafsir Ibnu Katsir, 1/47)

Mutiara Faidah :

Makna Kezhaliman dalam ayat ini adalah syirik (menyekutukan Allah), sebagaimana yang dijelaskan sendiri oleh Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-dalam sebuah hadis yang shahih, dari Abdullah bin Mas’ud-رَضِيَ اللهُ عَنْهُ- bahwa ketika ayat tersebut di atas turun, para sahabat merasa berat dan mereka bertanya kepada Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-:
Siapa di antara kami yang tidak menzhalimi diri sendiri ?
Maka Rasulullah-صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-bersabda, “Bukanlah (maknanya) seperti yang kalian sangka, maknanya adalah syirik, sebagaimana perkataan Lukman kepada putranya :

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ [لقمان : 13]

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Qs. Lukman : 13) (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Arti keamanan dan hidayah (petunjuk) dalam ayat ini adalah keselamatan dari segala keburukan di dunia dan akhirat, serta petunjuk untuk selalu menempuh jalan yang lurus (ash-Shawa-iq al-Mursalah,3/1058)

Ayat ini juga menunjukkan bahwa orang yang tidak memurnikan tauhid dan membersihkan imannya dari noda syirik, maka dia tidak akan mendapatkan keamanan dan petunjuk, bahkan bagian yang didapatkannya adalah kesesatan dan kebinasaan (Taisir al-Karimi ar-Rahman, 1/263)

Semoga Allah melindungi kita dari segala bentuk kesesatan dan kebinasaan. Amin

Wallahu A’lam

Amar Abdullah bin Syakir

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *