Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Dan Amalan Amalan Sunnah Di Dalamnya (Bagian 3)

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Lanjutan dari post sebelumnya : https://www.hisbah.net/keutamaan-10-hari-pertama-bulan-dzulhijjah-dan-amalan-amalan-sunnah-di-dalamnya-bagian-2/

5- Di dalamnya terdapat penyembelihan qurban

Ia adalah hari terbaik dalam setahun,menurut sebagian Ulama. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari qurban (Idul Adha) kemudian hari al-qarr (11 Dzulhijjah).” (HR. Abu Daud)

6- Berkumpulnya Pokok-pokok Ibadah

Al-Hafiz Ibn Hajar berkata dalam Fathul Baari:

(Dan tampaknya alasan keistimewaan 10 hari pertama Dzulhijjah adalah tempat di mana pokok-pokok ibadah berkumpul di dalamnya, yaitu doa, puasa, amal dan ziarah, dan ini tidak terjadi di hari-hri yang lain.

 

Keutamaan Beramal di Sepuluh Hari pertama Dzulhijjah

Dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر يعني عشر ذي الحجة ، فقالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ فقال : ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء.  رواه البخاري

“Tidak ada hari dimana amal saleh didalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan sepuluh hari ini maksudnya sepuluh Dzulhijjah.”Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, meskipun Jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab, “Meskipun berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali sedikitpun.” (HR. Bukhari)

 

وعن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: (كنت عند رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: فذكرت له الأعمال فقال:ما من أيام العلم فيهن أفضل من هذه العشرـ قالوا: يا رسول الله، الجهاد في سبيل الله؟ فأكبره. فقال: ولا الجهاد إلا أن يخرج رجل بنفسه وماله في سبيل الله، ثم تكون مهجة نفسه فيه) -رواه أحمد وحسن إسناده الألباني

Dan diriwayatkan juga oleh Abdullah bin Umar rodhiyallahu anhuma, beliau berkata: Pernah suatu ketika aku di sisi Rosulullah shallallahu alaihi wasalam maka aku menyebutkan kepada Beliau beberapa amalan, maka Beliau bersabda: Tidak ada suatu hari apabila beramal didalamnya lebih baik dari sepuluh hari ini, para sahabat bertanya: wahai Rosulullah bagaimana dengan jihad fisabilillah?? Beliau bersabda: Tidak juga jihad di jalan Allah kecuali seorang laki laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya berjihad di jalan Allah kemudian kemudian tejadilah apa yang dia harapkan (mati Syahid) (HR  Ahmad dan dihasankan oleh Al Albani)

Kedua hadits ini menunjukkan bahwa setiap amalan yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah lebih dicintai oleh Allah Ta’ala jika dibandingkan  pada hari yang lain. Jika amalan itu lebih dicintai oleh-Nya, maka ia lebih utama di sisi-Nya. Dan kedua hadits tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang beramal pada hari-hari itu lebih baik dari orang yang pulang dari medan jihad dalam keadaan selamat, dan juga semua amalan salih dilipatgandakan padanya tanpa terkecuali.

 

Amalan-amalan yang disukai pada 10 hari pertama Dzulhijjah

Maka apabila telah jelas bagi anda saudara muslim, tentang keutamaan beramal pada 10 hari Dzulhijjah yang melebihi hari-hari lainnya, dan ini waktu ini merupakan nikmat dan karunia dari Allah Ta’ala atas para hamba-Nya, dan sebuah kesempatan besar, maka hendaklah dimanfaatkan sebaik mungkin. Oleh karenanya, sepantasnya engkau meluangkan waktu untuk 10 hari ini dengan perhatian yang lebih, engkau bersemangat dalam memaksakan diri demi melaksanakan ketaatan di dalamnya, memperbanyak jenis-jenis kebaikan dan ketaatan, karena inilah keadaan para salaf kita terdahulu bersama musim ketaatan. Berkata Abu Utsman Annahdi:

“Mereka para salaf, sangat mengagungkan 10 hari yang tiga: -10 hari terakhir bulan Ramadhan – 10 hari pertama bulan Dzulhijjah- dan 10 hari pertama bulan Muharram”.

Dan diantara amalan-amalan yang disukai atas seorang muslim untuk diperbanyak  di hari-hari ini adalah:

  • Haji dan Umrah

Keduanya merupakan amalan yaang paling terbaik yang terdapat pada 10 hari pertama Dzulhijjah, maka barangsiapa yang Allah telah mudahkan baginya menunaikan haji atau umrah padanya, dengan tata cara yang sesuai,semoga Allah berikan balasan surga baginya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

(العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما، والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة) -متفق عليه

“Antara satu ke umrah ke umrah berikutnya merupakan pelebur dosa untuk jarak keduanya, dan haji yang mabrur tidaklah ada balasan baginya melainkan surga”. (HR Muttafaq Alaihi)

Dan yang dimaksud dengan haji mabrur adalah yang sesuai dengan petunjuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu yang tidak tercampur dengan dosa, seperti riya, sum’ah, perkataan kotor, kefasikan. Jadi harus terjaga dan hanya diisi oleh amalan salih dan kebajikan.

Bersambung ..
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *