Pertanyaan :
Jika kita bertolak dari ihrom,apakah ada kesalahan-kesalahan yang terjadi setelah berihrom bagi orang yang haji ? Mohon dijelaskan !
Jawaban :
Ada beberapa kesalahan yang terjadi setelah miqat, atau setelah berihrom dari miqat hingga sampai ke Masjidil haram, yaitu dalam bertalbiyah.
Yang disyariatkan dalam bertalbiyah adalah mengeraskan suara, karena Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
أَتَانِى جِبْرِيلُ -صلى الله عليه وسلم- فَأَمَرَنِى أَنْ آمُرَ أَصْحَابِى وَمَنْ مَعِى أَنْ يَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالإِهْلاَلِ
Jibril mendatangiku dan menyuruhku agar memerintahkan kepada para sahabatku mengeraskan suara dalam bertalbiyah. (HR. at-Tirmidzi dan Abu Dawud)
Kami melihat serombongan jama’ah haji dalam jumlah besar, akan tetapi tidak mendengar seorang pun yang bertalbiyah, mereka tidak menampakkan dzikir kepada Allah. Bahkan engkau akan dilalui serombongan besar para jemaah haji yang seakan-akan tidak mengucapkan apa-apa, padahal yang disyariatkan bagi laki-laki adalah mengeraskan suara dalam bertalbiyah sekuat kemampuannya tanpa memberatkan diri. Karena para sahabat mereka melakukannya demikian pada zaman Nabi-shallallahu ‘alaihi wasallam-, sebagaimana yang baru saya isyaratkan.
Kesalahan lain dalam bertalbiyah adalah : Sebagian jama’ah haji bertalbiyah secara berjama’ah,salah seorang dari mereka maju, atau di tengah, atau di belakang kemudian memimpin talbiyah dan diikuti rombongan dengan satu suara, ini tidak pernah dilakukan oleh para sahabat-radhiyallahu ‘anhum.
Bahkan Anas bin Malik berkata, “Kami bersama Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- yaitu dalam haji wada’, sebagian kami ada yang bertakbir, sebagian yang lain membaca tahlil dan sebagiannya lagi bertalbiyah.” Dan inilah yang disyariatkan bagi kaum muslimin, yaitu agar bertalbiyah sendiri-sendiri, dan tidak berhubungan dengan yang lain.
Fatwa Utsaimin Buku 1,
Penyusun : Shalah Mahmud as-Said, Penerbit : Pustaka as-Sunnah, hal. 817
Amar Abdullah bin Syakir