Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh Dzat yang telah mensyariatkan sholat lima waktu, sebagaimana firmanNya di dalam kitabNya yang mulia,
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا (78)
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. al-Isro ‘: 78)
Syaikh Abdurrohman bin Nashir As Sa’di di dalam kitab Tafsirnya “Taisiir al Kariim ar Rohman Fii Tafsiir Kalaami al Mannaan“ mengatakan, Allah ta’ala memerintahkan nabiNya Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam agar mendirikan shalat pada waktu-waktunya secara sempurna, baik secara zhahir maupun batin.
{لِدُلُوكِ الشَّمْسِ}
yakni: kecondongannya matahari ke ufuq bagian barat setelah tergelincir. Maka, masuk pada waktu ini yaitu sholat zhuhur dan shalat ‘Ashar.
إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ
(yakni: gelapnya malam). Maka masuk pada waktu ini shalat maghrib dan shalat isya’.
وَقُرْآنَ الْفَجْرِ
, yakni:
صلاة الفجر
(shalat subuh).
Allah ta’ala juga berfirman,
وَأَنْ أَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَاتَّقُوهُ وَهُوَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Dan agar mendirikan sholat serta bertakwa kepadaNya. Dan Dialah Tuhan yang kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan.” (Qs. al-An’am: 72)
وَأَنْ أَقِيمُوا الصَّلَاةَ
(dan agar mendirikan sholat), Syaikh Abdurrahman Nasir As-Sa’di mengatakan, yakni: dan kami diperintahkan untuk mendirikan shalat dengan memenuhi rukun-rukunnya, syarat-syaratnya, sunnah-sunnahnya dan penyempurna-penyempurnanya…
Allah ta’ala juga berfirman,
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. an-Nuur: 56)
Ikhwatal iman, saudaraku seiman
Mungkin anda bertanya, apa urgensi Shalat dalam Agama kita, Islam? berikut beberapa urgensi shalat, di antaranya:
1. Sholat merupakan kewajiban pertama yang diwajibkan oleh Alloh ta’ala kepada RosulNya Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam dan Ummatnya.
Perintah wajibnya, Allah yang langsung menyampaikan, diterima langsung oleh Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam perjalanan Isra’ dan Mi’raj.
عن أبي سعيد الخدري قال: فرضت الصلاة على النبي صلى الله عليه و سلم ليلة أسرى به خمسين صلاة ثم نقصت حتى جعلت خمسا فقال الله عز و جل له فإن لك بالخمس خمسين الحسنة بعشر أمثالها
Dari Abu Sa’id al Khudri, ia mengatakan, “Sholat difardhukan kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam beliau diperjalankan, (awalnya) 50 kali kemudian berkurang hingga menjadi 5 kali. Maka, Alloh ‘azza wajalla berfirman kepada beliau. Sesungguhnya engkau mengerjakan 5 kali mendapatkan pahala kebaikan 50 kali, 10 kelipatannya. (HR. Ahmad di dalam al Musnad)
2. Sholat adalah Tiang Agama
أما رأس الأمر فالإسلام من أسلم سلم و عموده الصلاة و ذروة سنامه الجهاد في سبيل الله
Adapun kepala Urusan adalah Islam, barangsiapa masuk islam ia selamat, dan tiangnya ( yakni : islam) adalah Sholat, dan puncaknya adalah Jihad di jalan Alloh (HR. alBaihaqi di dalam Syu’abul Iman)
3. Sholat adalah kunci Surga
عن رَبِيعَةُ بْنُ كَعْبٍ الأَسْلَمِىُّ قَالَ كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ –صلى الله عليه وسلم- فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِى « سَلْ ». فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِى الْجَنَّةِ. قَالَ « أَوَغَيْرَ ذَلِكَ ». قُلْتُ هُوَ ذَاكَ. قَالَ « فَأَعِنِّى عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ ».
Robi’ah bin Ka’ab al Aslami mengatakan, “Aku pernah bermalam bersama Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka, suatu ketika aku membawakan untuk beliau air untuk berwudhu dan apa yang menjadi keperluan beliau. Lalu, beliau mengatakan kepadaku, “mintalah. Maka, akupun mengatakan, aku mohon kepadamu bisa menemaniumu di dalam Surga. Beliau kemudian mengatakan, adakah yang lainnya? aku menjawab, itu saja. Beliau kemudian mengatakan, “Bila demikian, bantulah aku supaya bisa memenuhi permintaanmu dengan kamu memperbanyak sujud (yaitu sholat)”. (HR. Muslim No. 754)
4. Sholat merupakan Ciri Khas Orang Muslim yang Mukmin, yang Bertaqwa
Allah ‘azza wajalla berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.” (Qs. al Anfal: 2-4)
5. Sholat merupakan Ciri Orang Muhsin
Allah ta’ala berfirman,
الم (1) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ (2) هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ (3) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (5)
“Alif Laam Miim, Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Qs. Luqman: 1-5)
6. Sholat dapat Menjadi sarana Pembersih Jiwa Manusia
Allah ta’ala berfirman,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى (15)
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.” (Qs. al A’la: 14-15)
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
« أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ ». قَالُوا لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَىْءٌ.قَالَ « فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللَّهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا »
“Apa pendapat kalian, jikalau ada sungai di depan pintu salah seorang dari kalian, dia mandi darinya setiap hari sebanyak lima kali, apakah masih tersisa dari kotorannya sedikitpun?”, para shahabat menjawab: “Tidak tersisa sedikitpun dari kotorannya”. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berasabda: “Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus dengannya kesalaan-kesalahan”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
7. Shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar
Allah ta’ala berfirman,
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Qs. Al Ankabut : 45)
8. Shalat adalah Dambaan Para Nabi Sehingga mereka Melantunkan Doanya kepada Allah subhanahu wata’ala
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (Qs. ibrohim: 40)
9. Shalat Merupakan Petuah Allah/WasiatNya kepada Isa ‘alaihissalam
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” (QS. Mafyam: 31)
10. Nabi Muhammad Mewasiatkan kepada Ummatnya agar Melaksanakan Shalat, Beliau menyampaikannya sebelum wafat.
عن أم سلمة: – أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يقول في مرضه الذي توفي فيه (الصلاة، الصلاة، وما ملكت أيمانكم) . فما زال يقولها حتى ما يفيض بها لسانه
Dari Umu Salamah, bahwa Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan “Jagalah sholat, lakukanlah sholat… dan tunaikah hak kepada budak budak yang kalian miliki“ saat beliau sakit yang menyebabkan kematiannya. Beliau turus saja mengucapkan itu hingga lisannya bertolak karenanya.” (HR. Ibnu Majah)
11. Shalat merupakan Qurrotul ‘ain Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dambaan beliau
عن أنس قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : حبب إلي من الدنيا النساء والطيب وجعل قرة عيني في الصلاة
Dari Anas, ia berkata, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Aku diberi rasa suka dari dunia terhadap wanita dan wewangian dan dijadikan ketenanganku di dalam Sholat.” (HR. an Nasai)
12. Di dalam Shalat, Orang Mukmin Merasakan Ketenangan Jiwa, Merasakan Istirahat, Refresing
عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِى الْجَعْدِ قَالَ قَالَ رَجُلٌ – قَالَ مِسْعَرٌ أُرَاهُ مِنْ خُزَاعَةَ – لَيْتَنِى صَلَّيْتُ فَاسْتَرَحْتُ فَكَأَنَّهُمْ عَابُوا عَلَيْهِ ذَلِكَ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « يَا بِلاَلُ أَقِمِ الصَّلاَةَ أَرِحْنَا بِهَا ».
Dari Salim bin Abi al Ja’di, ia mengatakan, seseorang berkata –Mis’ar mengatakan aku melihatnya dari Khuza’ah-: “Duhai, andai aku tadi melaksanakan sholat tentu sekarang aku telah merasa enak maka seolah-olah mereka mencelanya karena itu. Lalu ia pun mengatakan, aku pernah mendengar rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, wahai bilal, kumandangkan azan untuk mendirikan, tenangkanlah kita dengan (mengerjakan)nya”. (HR. Abu Dawud)
13. Shalat adalah Pembatas antara Islam dan Kafir
عن عبد الله بن بريدة عن أبيه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر
Dari Abdullah bin Buraidah dari Ayahnya, ia berkata, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “perjanjian antara kita (orang mukmin) dan mereka (orang kafir) adalah melakukan Sholat. Maka, barangsiapa meninggalkannya maka ia telah kafir.” (HR. at-Tirmidzi)
14. Solat adalah amal pertama yang Akan Dihisab pada hari Qiyamat
أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة الصلاة فإن صلحت صلح له سائر عمله وإن فسدت فسد سائر عمله
“Perkara pertama yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Maka jika sholatnya baik, baik pulalah seluruh amalnya. Jika sholatnya rusak, rusak pulalah seluruh amalnya.” ( HR. at-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Ausath)
15. Shalat adalah Burhan, Nuur dan Najah
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلَا بُرْهَانٌ وَلَا نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ
“Barangsiapa menjaga sholat, niscaya ia akan mempunyai cahaya, burhan menjadi hujjah baginya dan keselamatan di hari qiyamat. Dan barangsiapa tidak menjaganya, niscaya ia tak mempunyai cahaya, burhan dan tidak pula akan selamat, dan pada hari qiyamat ia akan bersama dengan Qorun, Fir’aun , Haaman dan Ubai bin Kholaf.” (HR. Ahmad di dalam al-Musnad)
Demikianlah 15 urgensi sholat yang bisa kami sebutkan. Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita untuk menjaga dan menegakkannya. amien
Allahu a’lam. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. (Abu Umair)
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet