Karena Penyembelihan Adalah Ibadah

Penyembelihan karena selain Allah adalah syirik besar, untuk tujuan apapun, baik untuk menyembuhkan orang yang sakit, sebagaimana yang mereka sangka, maupun tujuan lainnya. Orang yang memerintahkan kerabat orang yang sakit supaya menyembelih sembelihan dengan tidak menyebut nama Allah adalah seorang dukun yang memerintahkan kesyirikan. karena penyembelihan adalah ibadah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

“Maka dirikanlah shalat untuk Rabbmu, dan sembelihlah kurban (untuk-Nya). (QS. Al Kautsar: 2).

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :

“Allah memerintah Nabi untuk menggabungkan antara dua ibadah yang agung ini yaitu sholat dan menyembelih, dimana keduanya merupakan tanda kedekatan, ketawadu’an, kebutuhan (kefaqiran kepada Allah), berprasangka baik kepada Allah, keyakinan yang kuat serta tenangnya hati kepada Allah dan tentramnya hati akan kebenaran janji Allah, perintahNya, karuniaNya, dan pemberian ganti dariNya (atas pengorbanan menyembelihnya-pen). Yang ini bertolak belakang dengan kondisi orang-orang yang sombong dan angkuh, orang-orang yang merasa tidak butuh kepada Allah, merasa tidak perlu untuk sholat kepada Rabbnya, demikian juga orang-orang yang tidak mau menyembelih untuk Allah karena takut miskin, tidak mau membantu kaum fuqoro’, dan karena buruk sangka kepada Rabb mereka. Oleh karena itu, Allah mengandengkan antara kedua ibadah ini -sholat dan menyembelih-.”

Beliau juga berkata, “Intinya sholat dan menyembelih merupakan ibadah yang teragung kepada Allah, karenanya Allah menyebutkan keduanya setelah huruf فَ (maka) yang menunjukkan akan sebab perintah. Karena menjalankan sholat dan menyembelih merupakan sebab untuk menunjukan sikap bersyukur kepada Allah atas telaga al-Kautsar dan kebaikan yang banyak yang telah Allah anugrahkan kepada Nabi. ibadah harta yang termulia adalah menyembelih dan ibadah badan yang termulia adalah sholat, karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam banyak sholat kepada Rabbnya dan banyak menyembelih. Bahkan tatkala haji Wada’ beliau menyembelih langsung dengan kedua tangan beliau 63 ekor onta…” (Majmu al-Fataawaa 16/531-533)

Jadi sholat adalah ibadah yang termulia karena dalam sholat mengandung banyak sekali ibadah, seperti mengagungkan Allah, bertasbih kepada Allah, ruku’, sujud, berdoa, berdzikir, membaca al-Qur’an, mendengar tilawah al-Qur’an, hati yang terfokuskan kepada Allah, dll. Demikian juga menyembelih mengandung banyak ibadah, seperti pengorbanan harta untuk Allah, berprasangka baik kepada Allah, kuatnya keyakinan akan janji Allah, dll (sebagaimana penjelasan Ibnu Taimiyyah lalu).

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan agar penyembelihan itu karena Allah semata, dan Dia mengiringkannya bersama shalat. Demikian pula Allah memerintahkan untuk memakan sembelihan yang disebutkan nama Allah dan melarang makan dari sembelihan yang tidak disebutkan namaNya. Dia berfirman.

فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ

“Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayatNya”. [Al-An’am/6 : 118]

Hingga firmanNya :

وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan”. [Al-An’am/6 : 121]

Wallahu a’lam

(Majmu al-Fataawaa 16/531-533)

(penjelasan kitab tauhid babsepuluh)

 

sofyanztdh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *