Apakah Qiyam Romadhan (Sholat Tarawih) terdapat jumlah bilangan rakaat tertentu ataukah tidak?
Jawab :
Qiyam romadhan tak ada bilangan tertentu yang sifatnya wajib. Maka, bila seseorang melaksanakan qiyamullil pada sepanjang malam, hal tersebut tidak mengapa. Bila ia melakukannya sebanyak 20 rokaat atau 25 rokaat, juga tidak mengapa. Hanya saja jumlah bilangan yang afdhol aala yang biasa dilakukan oleh Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam, yaitu 11 rokaat atau 13 Rokaat. Karena, Ummul Mukminin, ‘Aisyah –semoga Alloh meridhoinya- tatkala ditanya, bagaimana kebiasaan Rosululloh shallallohu ‘alaihi wasallam dalam melaksanakan sholat (Qiyamullalil) di bulan rimadhan ? ia menjawab, di bulan romadhan maupun di luar bulan romadhan beliau melakukannya tidak lebih dari 11 rokaat. Akan tetapi hendaklah hal ini dilakukan sesuai dengan yang disyariatkan. Hendaklah bacaan al-qur’an, ruku’, sujud, tatkala bangun dari ruku’, saat duduk antara dua sujud diperpanjang, tidak seperti yang dilakukan oleh sebagian orang pada hari ini di mana melakukannya dengan cepat-cepat, menghalangi orang-orang yang bermakmun dengannya untuk melakukan sesuatu yang memang seharusnya dilakukan. imamah adalah termasuk bagian dari wilayah (kekuasaan) dan seorang yang diserahi urusan hendaklah ia melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat dan lebih maslahat (bagi orang-orang yang menyerahkan urusannya kepadanya) , maka seorang imam yang tidak memperhatikan urusan kecuali bagaimana ia bisa segera menyudahi sholatnya ini merupakan kesalahan. Yang hendaknya dilakukan adalah segaimana yang dilakukan oleh nabi shalallohu ‘alaihi wasallam di mana beliau melamakan berdiri, ruku’, sujud, duduk, disamping itu hendaklah kita memperbanyak doa, bacaan, tasbih dan yang lainnya.
Sumber : 48 سؤالاً في الصيام ( 48 Su-aalan fii ash Shiyam), Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin.