Berdakwah di jalan Allah SWT tidaklah mudah, mungkin untuk mengajak orang sekitar berbuat baik atau amar ma’ruf mudah, tapi untuk mencegah orang sekitar dari perbuatan buruk atau nahi mungkar tidaklah mudah dan terkadang kita harus menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.
Untuk mencegah suatu kemungkaran yang sudah mengakar dan merajalela dalam suatu komunitas masyarakat atau pada orang yang dekat dengan kita terkadang kita harus rela ditentang, dicaci, bahkan dimusuhi. Namun dai yang tulus dan mengharap ridha Allah SWT tidak akan berputus asa, ia akan menggunakan berbagai cara untuk melancarkan amar ma’ruf nahi mungkar untuk menghindari dartangnya adzab Allah SWT. Rintangan dan permusuhan sudah menjadi keniscayaan bagi orang yang berdakwah di jalan Allah, itulah yang di alami oleh para nabi dan orang-orang beriman terdahulu. Semakin sulit dan berat rintangan suatu dakwah maka makin besar pula pahala yang akan didapatkan oleh sang dai.
Jika suatu saat anda merasa lelah menasehati orang terdekat anda, maka janganlah menyerah, ingatlah janji Allah kepada para penyeru kebaikan, renungkanlah ayat-ayat berikut, semoga menjadi penenang dan peneguh hati.
Allah SWT berfirman
أَم حَسِبتُم أَن تَدخُلُواْ ٱلجَنَّةَ وَلَمَّا يَأتِكُم مَّثَلُ ٱلَّذِينَ خَلَواْ مِن قَبلِكُم مَّسَّتهُمُ ٱلبَأسَاءُ وَٱلضَّرَّاءُ وَزُلزِلُواْ حَتَّىٰ يَقُولَ ٱلرَّسُولُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَعَهُۥ مَتَىٰ نَصرُ ٱللَّهِ أَلَا إِنَّ نَصرَ ٱللَّهِ قَرِيب
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)
حَتَّىٰ إِذَا ٱستَئَسَ ٱلرُّسُلُ وَظَنُّواْ أَنَّهُم قَد كُذِبُواْ جَاءَهُم نَصرُنَا فَنُجِّيَ مَن نَّشَاءُ وَلَا يُرَدُّ بَأسُنَا عَنِ ٱلقَومِ ٱلمُجرِمِينَ
“Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki. Dan tidak dapat ditolak siksa Kami dari pada orang-orang yang berdosa.” (QS. Yusuf: 110).
Cepat atau lambat pertolongan Allah akan datang, itulah yang Allah janjikan. Jangan pernah diam dengan adanya kemungkaran dan kemaksiatan, cegahlah ia dengan tindakan, jika tidak bisa cegahlah dengan nasehat dan kata-kata yang baik, dan jika tidak bisa juga maka bencilah perbuatan tersebut dengan hati. Dengan demikian anda telah menunaikan kewajiban mengingkari kemungkaran. marilah kita lihat salah satu nasehat Luqman kepada anaknya, Allah berfirman:
يَٰبُنَيَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأمُر بِٱلمَعرُوفِ وَٱنهَ عَنِ ٱلمُنكَرِ وَٱصبِر عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَٰلِكَ مِن عَزمِ ٱلأُمُورِ
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).
Inilah nasehat Luqman kepada putranya yang sebenarnya nasehat untuk kita semua.
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:
وَجَعَلنَا مِنهُم أَئِمَّة يَهدُونَ بِأَمرِنَا لَمَّا صَبَرُواْ وَكَانُواْ بَِٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS. As-Sajdah: 24).
Amar ma’ruf nahi mungkar juga akan menjauhkan dari adzab Allah SWT, karena selama masih ada orang-orang yang senantiasa amar ma’ruf nahi mungkar atau berbuat perbaikan dalam suatu kampung, Allah tidak akan membinasakan mereka. Allah SWT berfirman:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهلِكَ ٱلقُرَىٰ بِظُلم وَأَهلُهَا مُصلِحُونَ
“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 117).
Marilah kita lihat keteguhan Nabi Nuh as dalam berdakwah kepada kaumnya yang kafir dan membangkang, Allah SWT berfirman:
وَلَقَد أَرسَلنَا نُوحًا إِلَىٰ قَومِهِۦ فَلَبِثَ فِيهِم أَلفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمسِينَ عَاما فَأَخَذَهُمُ ٱلطُّوفَانُ وَهُم ظَٰلِمُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Ankabut: 14).
Beliau berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun!!! Berbagai cara beliau pakai untuk mengajak kaumnya beriman, namun tidak banyak dari mereka yang mau beriman. Sampai-sampai kisah beliau di sebutkan beberapa kali di beberapa tempat dalam Al-Qur’an agar menjadi pelajaran dan peneguh hati bagi para dai.
Semoga dengan beberapa ayat ini kita dapat mengambil pelajaran dan keteguhan dalam berdakwah, sehingga kita mendapatkan predikat mulia yang Allah berikan kepada umat ini, yaitu sebagai sebaik-baik umat yang pernah dimunculkan di muka bumi.
Penyusun: Arinal Haq
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet