Setiap kepemimpinan pasti akan dimintai pertanggungjawabannya dan juga amanah pasti dimintai pertanggungjawabannya, bahkan lebih dari semua itu setiap amalan yang kita kerjakan akan ada pertanggungjawabannya.
Penguasa atas rakyatnya, rakyat tentang apa yang diperintahkan oleh penguasanya dan hamba kepada pencipta tentang amanah yang diembankan kepadanya, pun antar sesama manusia juga ada pertanggungjawabannya masing-masing.
Manusia tercipta dengan membawa dua tabiat secara bersamaan dan tabiat yang buruk bagi barangsiapa yang memperturutkan hawa nafsunya, dan barangsiapa yang mengikuti kebenaran maka akan indah tabiatnya dan salah satu tabiat buruk dari manusia adalah tidak menepati janji dan memenuhi amanah.
Allah Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى
[ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴾ [الأنفال: 27)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS Al Anfal:27)
Dan sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:
عن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ((آيَة المنافق ثلاثٌ: إذا حدَّث كذب، وإذا وعَد أخلَف، وإذا اؤتمن خان))؛ (رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam beliau bersabda:
“Tanda orang munafik ada 3 apabila ia berbicara berbohong apabila berjanji tidak ditepati apabila diamanahkan berkhianat.”(HR Bukhari-Muslim)
Maka disebabkan besarnya urusan amanat ini, Rasulullah memasukkannya kedalam tanda-tanda orang munafik, maka ini menunjukkan bahwasanya terdapat dosa yang besar disebaliknya.
Dalam profesionalisme pun tidak akan ada yang mau bekerjasama dengan anda bilamana anda tidak memegang teguh masalah ini, dalam hubungan bisnis kepercayaan adalah yang utama.
Karena berkhianat berarti tentang menyia-nyiakan kepercayaan orang lain kepada anda, padahal kepercayaan adalah salah satu hal termahal yang ada, tidak semua orang mau memberikannya kepada sesiapa saja.
Berkata seorang penyair:
“إن القلوب إذا تنافر ودها
فهي كالزجاجة كسرها لا يجبر”
“Sesungguhnya hati jika telah hilang rasa cintanya, seperti kaca yang pecah bagaimana hendak disatukan lagi.”
Mari kita terus meningkatkan kualitas hidup dengan meningkatkan dan memperbaiki diri kita, agar menjadi hamba yang baik bagi Sang Pencipta, dan rekan yang profesional bagi sesama.
Muhammad Hadhrami Achmadi