Ramadhan belum berlalu terlalu lama, tapi jejaknya masih membekas di keimanan kita atau sudah hilang tak bersisa?
Jejak Ramadhan yaitu ketakwaan yang sebulan penuh ditempah dengan puasa, shalat, tilawah al quran dll.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS Al Baqarah: 183)
Ya, agar kamu bertakwa.
Takwa adalah menjalankan perintah Allah Ta’ala dan menjauhi larangan-Nya.
Dan tentunya, harapan agar seseorang menjadi bertakwa itu bukan hanya selama Ramadhan saja, namun juga membekas padanya hingga menemaninya sampai 11 bulan kemudian.
Namun setelah Ramadhan, suasananya sudah berbeda. Orang-orang kembali beraktifitas seperti biasanya, sibuk sepanjang hari hingga malam.
Maka, sedikit sekali yang dapat melanjutkan Puasa Ramadhan dengan puasa-puasa sunnah.
Namun, tetap ada satu ketaatan dan kewajiban yang mana jika benar-benar dijaga, seseorang juga akan menjaga keimanan secara terus menerus, yaitu Shalat Fardhu 5 waktu.
Allah Ta’ala berfirman:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Ankabut: 45)
Dan Allah Ta’ala berfirman:’
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat,” (QS. Hud [11]: 114).
Ya, karena dengan seseorang menjaga shalat 5 waktunya, terutama dengan selalu berjamaah, maka dia selalu menghadirkan dirinya di hadapan Allah Ta’ala dan selalu merasa diawasi oleh-Nya, sehingga menimbulkan rasa takut untuk lancang bermaksiat kepada-Nya.
Dan dengan menegakkan shalat 5 waktu, maka dia akan meleburkan dosa-dosa yang sebelumnya pernah dilakukan.
Untuk itu, mari kita jaga terus ketaatan yang kita biasakan pada diri selama bulan Ramadhan untuk terus berlanjut hingga Ramadhan berikutnya Insyaallah Ta’ala.
Semoga Allah Ta’ala menerima ibadah kita dan memberikan kita keistiqamahan hingga akhir hayat.
Artikel: www.hisbah.net
Ikuti update artikel kami di Hisbah.net
Youtube: HisbahTv
Instagram: Hisbahnet dan Al Hisbah Bogor