Salah seorang Arab pedusunan telah meringkas ciri-ciri wanita yang paling buruk dengan mengatakan, “Berhati-hatilah terhadap setiap wanita yang bertingkah seperti lelaki, kasar, suka melawan dan membantah kerena kedua hal ini merupakan ancaman. Suaranya keras, suka mengubur kebaikan-kebaikan orang lain, menyebarkan keburukan-keburukan orang lain, menghabiskan waktu untuk mencela suaminya, tidak membantu suaminya agar memanfaatkan waktu, tidak ada kelembutan terhadap suami di dalam hatinya, tidak ada rasa segan terhadapnya. Bila suami masuk rumah, ia justru keluar. Namun bila suami keluar rumah, barulah ia masuk.
Bila suami tertawa, ia menangis. Bila suami menangis, ia tertawa. Bila suaminya menceraikannya, maka ia pun menjadi musuh bebuyutannya. Namun bila dipertahankan, ia menjadi musibah bagi suami. Hitam hatinya dan tidak sopan.
Banyak meminta, tidak tahu malu, banyak makan, jago mencela. Suka berteriak-teriak keras, pemarah, suka berkata keji dan rendah. Api kemarahannya tidak pernah mati, ototnya selalu tegang tidak pernah tenang. Pelit dan tidak pernah menerima. Anak-anaknya dibiarkan kurus dan rumahnya tidak terurus.
Bila berbicara sambil menunjuk dengan tangannya. Suka menangis diperkumpulan umum. Tidak suka memakai pakaian yang menutup aurat. Suka membuka pintu rumahnya. Ia menangis (agar dimaafkan) padahal ia telah berbuat zahalim. Ia bersaksi padahal tidak melihat langsung. Lidahnya telah hina karena kesaksian palsu dan air matanya mengalir untuk membenarkan kejahatannya. Aku berlindung kepada Allah.”
Wallahu a’lam
Penulis : Amar Abdullah bin Syakir
Sumber :
Dinukil dari, “Aswa-ul Zaujaat”, karya : Abdullah al-Ju’aitsan (eid,hal. 33-34)