Imam As-Shon’ani rahimahullah

Nama beliau adalah Sayyid Muhammad bin Isma’il bin Sholah, Nasabnya bersambung sampai kepada Sayyidina Al-Hasan Putra Sayyidah Fathimah putri Rasulullah shallalahu alaihi wa salam. Lahir pada malam Jum’at, petengahan bulan Jumadil Tsani tahun 1099 H. Beliau adalah seorang imam besar dan mujtahid mutlak yang sangat terkenal dan memiliki banyak karangan. Selain beliau seorang alim besar, juga anak gubernur Shan’a (Ibu Kota Yaman).

Imam Syaukani berkata: beliau adalah Imam Besar, seorang mujtahid mutlak, dan pengarang berbagai kitab karangan. Beliau mahir dalam segala bidang ilmu melebihi teman-temannya yang lain, beliau menyendiri dalam mengetuai ilmu di kota Shan’a, beliau telah berijtihad, mengamalkan dalil-dalil yang ada, dan menghindar dari taqlid dan pendapat-pendapat palsu dalam ilmu fikih yang tidak memiliki sandaran dalil.

Kemudian Imam syaukani menambahkan: kesimpulannya adalah beliau termasuk salah satu Imam Mujadid bagi agama ini.

Kisah amar ma’ruf nahi munkar beliau:

Imam Shan’ani menyadari akan busuknya tipu dan makar orang-orang Yahudi untuk umat islam. Beliau mengajukan permohonan kepada Al-Mutawakkil untuk mengeluarkan mereka dari Yaman karena ia masih termasuk Jazirah Arab, dan Nabi shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan agar mereka dikeluarkan dari Jazirah Arab.

Pengarang Kitab ابن الأمير الصنعاني وجهوده في الدعوة والاحتساب (Putra Gubernur As-Shan’ani dan Perjuangan Beliau Dalam Dakwah dan Ihtisab) menyebutkan, “Imam Shan’ani menasehati Al-Mutawakkil bahwa ia harus mengeluarkan orang-orang yahudi dari Jazirah Arab -yang salah satunya adalah Yaman- sebagaimana yang Nabi shallallahu alaihi wa sallam wasiatkan, jika tidak bisa mengeluarkan mereka maka minimal mengharuskan mereka mengurus anak-anak, dan menghancurkan tempat-tempat peribadatan yang mereka bangun tanpa izin. Maka setelah itu Al-Mutawakkil mengeluarkan perintah untuk mehancurkan peribadatan mereka.”

Diantara kisah beliau juga adalah ketika beliau menasehati Al-Hasan bin Al-Qasim untuk membebaskan anak-anak wishab yang terdzolimi dari sebagian prajurit, kalau tidak maka hendaknya ia mengundurkan diri dari pimpinan negri itu dan menyerahkannya kepada Al-Manshur Al-Husain bin Al-Qasim, maka iapun mengabulkan dan menyerahkan jabatannya kepada Al-Manshur, dengan demikian kedzoliman yang berasal dari beberapa anggota prajurit tersebut bisa dihentikan.

Karya-karya beliau sangat banyak, baik berupa kitab atau catatan terhadap kitab-kitab terdahulu dan semuanya berjumlah sekitar 256 karya sebagaimana yang telah ditelaah oleh As-Sayyid bin Muhammad Al-Habsyi dalam kitab beliau yang berjudul ‘Mashadirul Fikril Islamiy Fil Yaman.”

Diantara karya-karya Imam As-Shan’ani yang paling terkenal adalah sebagai berikut:

  1. Subulus Salam
  2. Tathhirul i’tiqad ‘an Adranil Ilhad
  3. Diwan Ibnul Amir As-Shan’ani
  4. At-Tanwir Syarhul Jami’ As-Shaghir
  5. Irsyadun Nuqqad Ila Taysiril Ijtihad

Beliau wafat pada umur lebih dari 80 tahun, beliau habiskan umur beliau dengan menimba dan mengajarkan ilmu serta berdakwah kepada jalan Allah sesuai manhaj Ahlussunnah wal Jamaah. Imam Syaukani berkata, “beliau –rahimahullah– wafat pada tahun 1182 Hijriyah pada Hari Selasa tanggal 3 Sya’ban.”

Semoga Allah merahmati dan mengampuni dosa-dosa beliau, dan menjadikan buku-buku karangan yang beliau wariskan kepada umat islam sebagai kekayaan ilmu umat ini.

Diterjemahkan dan diringkas dari link berikut:

Penulis : Arinal Haq

http://almohtasb.com/main/page.aspx?id=0316744&article_id=18534

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *