Ibrahim bin Adham dan Seorang Pemuda

Ibrahim bin Adham didatangi seorang lelaki lalu ia bertanya padanya, “hai Abu Ishaq (sebutan Ibrahim bin Adham), aku adalah orang yang selalu menuruti hawa nafsuku, aku ingin engkau memberiku nasehat tentang zuhud, semoga dengan nasehat-nasehat tersebut Allah melembutkan dan menyinari hatiku.”

Ibrahim menjawab, “jika engkau dapat melakukan enam perkara yang akan aku berikan padamu maka apa saja yang engkau lakukan setelah ini tidak akan membahayakanmu.” Dengan rasa penasaran ia bertanya, “apa saja perkara itu,?”

Ibrahim berkata, “pertama, jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah maka janganlah engkau makan dari rizki Allah!”. Lelaki tersebut menjawab, “jika dari barat sampai timur, didaratan maupun dilautan, yang didataran rendah ataupun yang dipegunungan saja semuanya diberi rizki oleh Allah, maka aku akan makan dari mana?”

Ibrahim berkata, “pantaskan engkau makan dari rizki Allah kemudian engkau bermaksiat padanya?”. Lelaki menjawab, “demi Allah sama sekali tidak pantas, coba beri aku yang kedua.”

Ibrahim berkata, “jika engkau mau bermaksiat kepada Allah maka janganlah engkau tinggal dibumi Allah!”. Lelaki tersebut menjawab, “ini malah lebih berat daripada yang pertama, saya akan tinggal dimana?”

Ibrahim berkata, “pantaskah engkau bermaksiat kepada Allah padahal engkau makan dari rizki Allah dan tinggal di bumi Allah?”. Lelaki menjawab, “sama sekali tidak pantas, coba beri aku yang ketiga.”

Ibrahim berkata, “jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah maka jangan sampai Ia melihatmu!”. Lelaki menjawab, “bagaimana bisa? Sedang ia mengetahui segala sesuatu bahkan Ia mengetahui apa yang ada didalam hati?”

Ibrahim berkata, “pantaskah engkau bermaksiat kepada Allah padahal engkau makan dari rizki Allah dan tinggal di bumi Allah, dan engkau tahu bahwa Allah melihatmu?”. Lelaki menjawab, “ sama sekali tidak pantas, coba berikan aku yang keempat.”

Ibrahim berkata, “jika suatu hari engkau didatangi oleh malaikat maut dan ia ingin mencabut nyawamu, maka katakanlah padanya: tundalah waktu kematianku sampai aku bertaubat!”. Lelaki menjawab, “tapi ia tidak akan menerima permintaanku?”

Ibrahim berkata, “jika engkau sudah tahu bahwa engkau tidak akan bisa menolak malaikat maut, berarti bisa jadi ia datang ketika engkau belum bertaubat!”. Lelaki menjawab, “engkau benar, coba beri aku yang kelima!”

Ibrahim berkata, “jika nanti engkau didatangi oleh Malaikat Mungkar dan Nakir maka lawanlah mereka dengan kata-katamu jika engkau bisa!”. Lelaki menjawab, “saya tidak akan bisa melakukannya, coba berikan aku yang keenam!”

Ibrahim berkata, “jika nanti diakhirat Allah memerintahkan para malaikatnya untuk membawamu ke neraka katakanlah pada mereka: saya tidak mau!”. Lantas lelaki tersebut berkata, “sudah sudah cukup wahai Ibrahim.”

 

‘Multaqatul Hikayat’ karangan Ibnul Jauzy, Hal. 239

Penerjemah: Arinal Haq

Artikel : www.hisbah.net

Ikuti update artikel di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *