Untuk Semua Wanita Yang Bertaubat

Saudariku muslimah

Setiap kita mempunyai dosa, kesalahan dan aib. Akan tetapi pintu taubat  di depan kita masih terbuka, bahkan akan selalu terbuka sepanjang hayat masih di kandung badan, sepanjang ruh belum sampai ke kerongkongan. Bahkan, ketika Engkau bertaubat dari segala bentuk perbuatan dosa, Engkau memohon ampun kepada Allah Dzat yang Maha Pengampun, Engkau mensucikan anggota badanmu dengan berwudhu secara sempurna lalu engkau berdiri di hadapanNya untuk ruku’ dan sujud merendahkan diri kepadaNya, memelas kasih-sayangNya, niscaya dengan itu Engkau mendapatkan keuntungan berupa dosa-dosamu terampunkan.

Ali berkata, … sungguh Abu Bakar telah menceritakan kepadaku –dan dia adalah orang yang jujur- bahwasanya dia telah mendengar Rasulullah-shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ثُمَّ تَلَا { وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ }

Tidaklah seorang hamba mukmin yang melakukan dosa kemudian dia bersuci dengan baik, lalu shalat dan memohon ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya. Kemudian Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- membaca (firman Allah ta’ala) … وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ( dan orang-orang yang apabila mereka mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah,…[1]  (HR. Ahmad)

Ini adalah hadiah nabawiyah untukmu wahai saudariku muslimah jika engkau bertaubat kepada Allah dari segala dosa yang pernah engaku lakukan. Oleh, karena itu bersegeralah merebut peluang untuk mendapatkan hadiah ini ketika engkau terjatuh ke dalam perbuatan dosa.

Saudariku muslimah…

Dosa yang diikuti dengan bersuci yang diwujudkan dalam bentuk wudhu, kemudian pengakuan yang dinyatakan dengan berdiri di hadapan Allah subhanahu wata’ala, lantas ketaatan dan kepasrahan di hadapanNya dalam wujud pelaksanaan shalat dan ditutup dengan pelaksanaan shalat dan ditutup dengan doa kepada Allah Sang Penolong pada waktu ruku’ dan sujud, kesemua itu lebih mungkinkan diterimanya taubat selama kemaksiatan itu itu terjadi antara dirimu dengan Allah azza wajalla yang berkaitan dengan salah satu hakNya.

Adapun jika dosamu berkaitan dengan salah satu hak-hak hamba-hamba Allah maka meminta maaf adalah keharusan bagimu jika mungkin, dan mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya.

Semoga Allah memberikan taufiq kepadamu untuk bertaubat kepadaNya dari segala bentuk perbuatan dosa dan maksiat sekecil apapun juga. Amin

Dan, janganlah kita meremehkan sekecil apapun bentuk dosa dan kemaksiatan. Karena Dzat yang kita berbuat dosa dan maksiat kepadanya adalah Dzat yang Maha Besar, Maha Dahsyat SiksaNya. Dan, janganlah kita berputus asa dari rahmat dan ampunanNya, karena Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

اعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ وَأَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Qs. Al-Maidah : 98)

Penulis :  Amar Abdullah bin Syakir

[1] Yakni, Qs. Ali Imran : 135 -136, yang arti lengkapnya, “ Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.

Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel di
Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *