Marylin Monroe, model icon kecantikan dimasanya, yang dipuja-puji sejagat raya.
Kurt Cobain dengan Metallica nya, pemilik panggung musik 90-an.
Chester Bennington dengan Linkin Park, yang tenar di era milenium dengan segala kemudahannya.
Bahkan Dale Carnegie, salah satu motivator terbaik sepanjang masa yang telah menyelamatkan masa depan jutaan orang.
Semua nama-nama diatas mengakhiri hidup mereka dengan BUNUH DIRI? Ya! Bunuh Diri, cara yang berarti tak mensyukuri nikmat kehidupan yang diberikan Sang Pencipta.
Soal: Apakah mereka kekurangan harta hingga memilih mengakhiri hidup layaknya keadaan sebagian besar pelaku bunuh diri?
ataukah mereka dibenci, dibully, dijauhi layaknya sebagian pelaku bunuh diri yang labil?
Jawabannya: Tentu tidak! mereka adalah orang-orang yang mendapatkan keseluruhan dari tujuan hidup orang yang mencari dunia: (Harta, Tahta, dan Wanita/Pria), mereka memiliki jutaan fans dari seluruh dunia yang mencintai mereka, namun mengapa hal itu dapat terjadi? mungkin kalangan ilmuwan menafsirkan fenomena ini disebabkan tekanan jiwa, namun jawaban ini justru semakin menimbulkan pertanyaan: Apa pula yang dapat menekan jiwa mereka sedangkan segala kebutuhan yang mereka mau tersedia?
Jawabannya adalah satu hal yang membuat tenang hati orang-orang tenar level internasional dan non muslim seperti mereka, yaitu dengan memeluk Islam, sebutlah Muhammad Ali legenda tinju, Cat Stevens musisi kesohor Inggris, Malcolm X pegiat HAM Amerika Serikat.
Allah Ta’ala berfirman:
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”. (QS: Al An’aam 124)
Lihat kembali ayat diatas, bagaimana Allah Ta’ala memisalkan orang yang tersesat dadanya sesak lagi sempit seakan ditempat tinggi?
dan firman-Nya pula:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
“Dan barangsiapa berpaling dari mengingat-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit”
(QS: Thahaa 124)
Inilah sebenarnya akar dari permasalahan, bahwa ketika mereka tidak mengimani agama yang benar, tidak hidup dengan tuntunannya, maka ketika mereka telah merasa mendapatkan semua apa yang mereka cari, mereka pun bosan, tak tahu lagi harus berbuat apa, malah apa yang mereka dapatkan berubah menjadi masalah baru; ketenaran yang mereka idamkan berubah menjadi momok menakutkan, mengekang kehidupan mereka. Harta yang melimpah membuat mereka pusing sendiri bagaimana menjaganya, dan sebagainya.
Akhirnya bunuh diri dianggap solusi untuk mengakhiri penderitaan yang ada, padahal kita mengetahui buruknya tindakan bunuh diri, baik dipandang dari agama ataupun sosial.
Mereka melakukannya entah atas dasar ingkar akan hari pembalasan atau meyakini bahwa bunuh diri bukan tindakan yang salah, padahal jika mereka tahu hakikatnya justru dengan bunuh diri mereka sedang melemparkan diri mereka ke masalah baru, pertanggungjawaban atas tindakan mereka!
Terakhir, bagi kita yang umat Islam yang umumnya dilahirkan dalam keadaan muslim, haruslah banyak-banyak bersyukur, berkepala dingin pada permasalahan yang ada, karena apapun itu masalahnya tetaplah tidak sebanding dengan nikmat yang sudah diberikan, dan ingat pula orang-orang yang mencintai kita, keluarga dan teman-teman kita.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dari was-was syaithan.
Muhammad Hadhrami Achmadi