Anak Menuju Kebahagiaan dan Ridha Ilahi
Kaum Muslimin…Bila Allah –subhanahu wa ta’ala– telah memberikan amanah keturunan kepada kita, maka ketahuilah bahwa kewajiban kita cukup berat untuk menuntun mereka menuju kebahagiaan dan ridha ilahi. Maka perlu kita perhatikan hal-hal berikut :
1. Panjatkan syukur kepada Allah, baik dengan lisan maupun dengan perbuatan.
Nikmat ini adalah nikmat yang agung, namun tidak sedikit manusia yang tidak mensyukurinya, ataupun salah dalam menyikapinya.
2. Tanamkan dalam diri kita bahwa ada tanggung jawab besar yang kita pikul.
Mereka ini tidak lain adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah –subhanahu wata’ala-. Maka, mereka bisa saja mengantar kita menuju Surga, ataupun menggiring kita menuju Neraka. Maka mintalah kepada Allah –subhanahu wata’ala– agar kebaikan senantiasa menyertai mereka, dan mintalah perindungan dari keburukan mereka. Karena mereka ini adalah ujian. Berdoalah kepada Allah –subhanahu wata’ala– agar Dia memudahkanmu dalam memberikan kebaikan kepada mereka.
3. Berlaku adil terhadap mereka.
Perlakukanlah mereka dengan proporsional, baik laki-laki maupun perempuan Bertakwalah kepada Allah –subhanahu wata’ala– dalam memperlakukan mereka.
Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda,
فَاتَّقُوْا اللَّهَ وَاعْدِلُوْا بَيْنَ أَوْلَادِكُمْ
Bertakwalah kalian kepada Allah! dan berlaku adillah kalian di antara anak-anak kalian (HR. al-Bukhari, no. 2587)
Bila kita berlaku adil, maka kita pun akan menempati mimbar-mimbar cahaya di Surga, di sebelah kanan dari Allah ar-Rahman; di hari di mana para Nabi dan shiddiqun pun menginginkannya. Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam– bersabda,
إِنَّ الْمُقْسِطِيْنَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ عَنْ يَمِيْنِ الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِيْنٌ الَّذِيْنَ يَعْدِلُوْنَ فِى حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيْهِمْ وَمَا وَلُوْا
Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil di sisi Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, di kanan Allah, ar-rahman, dan dua tangan-Nya adalah kanan; yaitu orang-orang yang berbuat adil dalam keputusan mereka, juga terhadap keluarga dan yang ada di bawah kuasanya (HR. Muslim)
Ingatlah!, bahwa berbuat zalim kepada anak, akan mengakibatkan rasa dengki dan permusuhan. Ikatan kasih sesama mereka pun akan luntur dan tercabik-cabik. Generasi salaf shalih pun berlaku adil terhadap anak-anak mereka. Sampai-sampai kalau salah seorang dari mereka mencium seorang anak lelakinya, ia pun juga akan mencium anak perempuannya. Ia takut kalau-kalau telah melebihkan salah seorang dari mereka dan mengacuhkan lainnya.
4. Menjaga agar anak tidak mengganggu kaum muslimin,
terutama agar tidak mengganggu di rumah-rumah Allah –subhanahu wa ta’ala-. Bila mengajak anak ke masjid, hendaknya agar mereka selalu berada dekat dan dalam pengawasan kita. Arahkan dan bimbing mereka, agar tidak mengganggu kekhusyu’an kaum Muslimin. Kita takut, kalau-kalau itu menyebabkan cacian orang kepada anak kita. Celakanya lagi bila ada yang mendoakan buruk terhadap mereka, dikarenakan tingkah dan ulah mereka. Juga jangan sampai kita memperturutkan perasaan kita dalam memenuhi semua yang menjadi permintaannya. Terutama dalam hal-hal yang bisa mengundang bahaya, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita anak-anak yang shalih, yang akan tumbuh menjadi generasi penerus yang senantiasa berjuang untuk Islam dan Muslimin. Amin
Amar Abdullah bin Syakir
Sumber :
“Shalahu adz-Dzurriyah”, Syaikh Muhammad Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi. Dengan tambahan dan gubahan.