Di antara sisi pendidikan yang manjadi tanggung jawab Anda terhadap anak-anak Anda adalah mendidik mereka dalam masalah akhlak.
Pendidikan akhlak, dalam agama kita yang mulia memiliki beberapa karakteristik, di antaranya yaitu, yaitu:
- Syumul dan mendalam karena tidak terkungkung pada teks-teks saja,
- Integral karena mencakup berbagai sisi positif untuk melakukan pendidikan menyeluruh,
- Menggunakan berbagai macam pendekatan dan memiliki metodologis pengajarannya luas,
- Tidak terpaku pada satu teori yang diungkapkan para pemikir dalam Islam karena pendapat mereka hanya parsial dari makna akhlak itu sendiri,
- Memberikan pemahaman paradigma yang luas tentang akhlak pada pelaku pendidikan,
- Melakukan pelatihan pada pelaku pendidikan karena tidak cukup hanya memberikan pandangan ilmiah dan teori semata,
- Pembentukan manusia dari sisi kebutuhan masyarakat dan kemanusiaan, hal ini dibangun dari rasa solidaritas, memahami hak asasi manusia, yang semua itu dilakukan di bawah naungan ibadah kepada Allah Subhanahu WaTa’ala.
Amin Abu Lawi di dalam Ushul al-Tarbiyyat (hal. 56-60) mengatakan, Ketujuh karakteristik ini menuntun manusia untuk mencapai tujuan akhir dari pendidikan akhlak, yaitu mendorong jiwa seorang mukmin untuk mencintai syari’ah agamanya, menanamkan nilai syariah dalam jiwa mereka, membangun pemahaman tentang figuritas keteladanan dalam akhlak dan memotivasi berperilaku mereka dengan sifat-sifat yang terpuji dalam perkembangan akhlak.
Dengan kata lain, esensi dari pendidikan akhlak adalah melahirkan manusia yang berpribadi muslim yang taat terhadap hukum dan ketetapan syari’ah Islam. Jika akhlak diartikan seperti pemahaman Ibnu Miskawih yang menekankan bahwa akhlak adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan, maka pendidikan akhlak menjadi upaya melahirkan manusia berpribadi muslim yang mudah untuk melaksanakan ketentuan hukum dan ketetapan syari’ah agama, dan sikap taat tersebut selalu menjadi sifatnya ketika berhadapan dengan ketentuan agama, tanpa banyak alasan untuk tidak melaksanakannya.
Saudaraku…
Pendidikan akhlak dalam Islam juga mempunyai tujuan yang mulia, di antaranya, adalah sebagai berikut:
- Mendapatkan Ridha Allah
- Terbentuknya pribadi muslim yang luhur dan mulia
- Terwujudnya perbuatan yang terpuji dan mulia.
- Terhindarnya perbuatan yang hina dan tercela.
Dengan berakhlak mulia, seseorang dapat menyelamatkan orang lain dari dirinya. Pengaruh ini selanjutnya akan menyebar dan menyelamatkan kehidupan manusia secara umum, baik di dunia maupun di akhirat. Ibnu Rusyd, berkata dalam syairnya.
إِنَّمَا الْأُمَمُ الْأَخْلَاقُ مَا بَقِيَتْ ● فَإِنْ هُمُوْا ذَهَبَتْ أَخْلَاقُهُمْ ذَهَبُوْا
“Setiap bangsa hanya akan tegak selama masih terdapat akhlak. Jika akhlak telah hilang, maka hancurlah bangsa itu.”
Bahkan, Allah mengutus Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menyempurnakan ajaran akhlak yang telah dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya dan menjaga kelangsungan manusia dari kepunahan yang diakibatkan oleh rusaknya pada zaman jahiliyyah. Karena kerusakan akhlak yang melanda kaum jahiliyyah sebelum kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah melanda tidak saja rakyat jelata, melainkan juga kaum bangsawannya. Minuman keras, perjudian, pencurian, perampokan dengan kekerasan, dan pertumpahan darah telah menjadi bagian kehidupan sehari-hari dari masyarakat jahiliyyah.
Semoga Allah memberika taufiq kepada Anda sekalian dalam mengarahkan Anak anak anda menuju terwujudnya generasi penerus yang berakhlaq mulia. Allahumma Aamiin
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada nabi kita Muhammad beserta keuarga dan para pengikutnya.
Artikel : www.hisbah.net
Ikuti update artikel Hisbah di Fans Page Hisbah.net
Twitter @Hisbahnet, Google+ Hisbahnet